Daerah  

Pembangunan Masjid Musafir di Palopat Mangkrak Tiga Tahun, Warga Pertanyakan Kejelasan

Redaksi

KompasReal.com, Padangsidimpuan – Pembangunan Masjid Musafir yang berlokasi di komplek perkantoran Palopat Pijorkoling, Kota Padang Sidempuan, hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar.

Proyek rumah ibadah yang diharapkan menjadi fasilitas penting bagi masyarakat dan para musafir tersebut sudah hampir tiga tahun mangkrak tanpa ada kejelasan kelanjutan. Kondisi bangunan masjid saat ini memprihatinkan.

Pantauan KompasReal.com, Jumat (19/9/2025) di sekitar lokasi bangunan sudah dipenuhi semak belukar dan tidak terawat.

Warga sekitar maupun masyarakat yang melintas merasa heran, karena bangunan yang semestinya bermanfaat untuk umum justru terbengkalai.

Salah satu tokoh masyarakat Palopat Pijorkoling menuturkan bahwa masyarakat berharap proyek masjid ini segera dituntaskan.

“Sangat disayangkan, bangunan masjid yang bisa jadi kebanggaan malah terbengkalai. Kalau memang ada masalah anggaran, sebaiknya dijelaskan agar tidak menimbulkan kecurigaan,” ujarnya.

Pengamat sosial Indra Piliang saat dimintai tanggapan menyebutkan bahwa kasus ini terbilang aneh dan patut mendapat perhatian serius.

“Masjid itu sudah menjadi semak belukar. Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab? Jangan sampai ada permainan anggaran yang merugikan negara dan masyarakat,” katanya.

Ia juga menyinggung bahwa di era pemerintahan Presiden Prabowo, proyek-proyek pembangunan seharusnya diawasi ketat agar tidak disalahgunakan.

Menurutnya, sensitivitas publik terhadap isu agama dan pembangunan fasilitas umum sangat tinggi, sehingga kasus seperti ini bisa memunculkan keresahan di tengah masyarakat.

Terpisah, menurut amatan salah seorang aktivis di Kota Padangsidimpuan, kondisi bangunan saat ini yang memiliki anggaran fantastis diragukan terindikasi sarat korupsi.

Selain dinilai mangkrak, perencanaan juga dianggap hanya sarat kepentingan. Mengingat kasus korupsi yang pernah terjadi di Padangsidimpuan, seperti “Korupsi Berjamaah” yang melibatkan pejabat Pemko Padangsidimpuan dan merugikan negara sebesar Rp 2,387 miliar, masyarakat semakin meragukan transparansi pengelolaan anggaran proyek ini.

Baca Juga :  Kasus Curanmor di Kelurahan Aek Tampang Terungkap, Tersangka dan Barang Bukti diamankan

“Pembangunan Masjid Musafir di Kompleks Perkantoran Palopat Pijorkoling, Kota Padangsidimpuan, masih menyisakan tanda tanya besar setelah hampir tiga tahun mangkrak tanpa kejelasan kelanjutan. Kondisi bangunan masjid saat ini sangat memprihatinkan, dengan semak belukar dan lingkungan sekitar yang tidak terawat,” terang aktivis yang belum berkenan dituliskan namanya dalam pemberitaan.

Masyarakat Kota Padangsidimpuan, khususnya warga Palopat Pijorkoling kini menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun instansi yang mengelola proyek.

Mereka berharap pembangunan masjid tersebut dapat segera dilanjutkan agar tidak menjadi monumen mangkrak yang menimbulkan kekecewaan. (KR04)