Daerah  

Kasus Pemerasan ASN Sidimpuan: Identitas Teman di Bar Jadi Sorotan

Redaksi

KompasReal.com, Padangsidimpuan – Kasus dugaan pemerasan yang melibatkan empat aktivis di Kota Padangsidimpuan terhadap seorang oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) terus menjadi sorotan.

Pemberitaan ini semakin ramai diperbincangkan di media online setelah Polres Padangsidimpuan merilis pernyataan resmi melalui video di akun Humas Polres pada Selasa (7/10/2025), sekitar pukul 19.10 WIB.

Kasus ini bermula dari beredarnya video yang menampilkan seorang oknum ASN Kota Padangsidimpuan berinisial IIH bersama seorang teman di sebuah bar di Kota Medan.

Dalam pernyataan persnya, Kasi Humas Polres Padangsidimpuan, Kimbon Sinaga, SH., menjelaskan bahwa pada tanggal 27 Juni 2025, IIH dihubungi oleh salah satu pelaku berinisial IS dan diajak bertemu di sebuah kafe di Padangsidimpuan.

Di sana, IIH diancam akan disebarkan video dirinya bersama seorang teman saat berada di bar di Medan. Namun, Polres Padangsidimpuan tidak mengungkap identitas teman IIH tersebut.

Hal ini menimbulkan spekulasi, apakah teman tersebut seorang wanita atau seorang pejabat publik? Ketidakjelasan ini memunculkan kesan adanya informasi yang ditutupi oleh pihak kepolisian.

Informasi yang beredar di kalangan aktivis menyebutkan bahwa IIH adalah ajudan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan, dan teman yang bersamanya di bar diduga adalah Wakil Wali Kota Padangsidimpuan.

Palaon Harahap dari Devisi Kemasyarakatan dan Kemahasiswaan GEMMA PETA INDONESIA mendesak Polres Padangsidimpuan untuk mengungkap identitas teman IIH guna menghindari isu negatif yang dapat mencoreng nama baik pejabat publik.

“Kami meminta Polres Padangsidimpuan bekerja profesional, transparan, dan tidak menciptakan isu yang dapat menimbulkan hal negatif serta mencoreng nama baik pejabat publik,” tegas Palaon Harahap.

Palaon juga menyampaikan bahwa lebih dari 15 organisasi aktivis akan menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat, 10 Oktober 2025, di kantor Wali Kota Padangsidimpuan dan Mako Polres Padangsidimpuan.

Baca Juga :  IMA Tabagsel Tuntut Pemerintah Bela Masyarakat Terdampak Eksekusi Register 40

Baron Harahap, Ketua Umum GEMMA PETA INDONESIA, telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa atas nama Aksi Solidaritas Aliansi Lintas Organisasi tertanggal 7 Oktober 2025.

“Saat ini, Ketua Umum GEMMA PETA INDONESIA terus melakukan konsolidasi dengan aktivis se-Sumatera Utara untuk aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada Jumat besok,” ujar Palaon.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, para aktivis akan meminta Wakil Wali Kota Padangsidimpuan untuk memberikan klarifikasi terkait video yang menjadi dasar kasus dugaan pemerasan, serta meminta Polres Padangsidimpuan membuka kasus ini secara transparan.

“Kalangan aktivis mempertanyakan kegiatan oknum ASN di bar Kota Medan. Apakah kegiatan itu perbuatan amoral? Jika benar, kami akan melaporkan oknum ASN tersebut ke instansi terkait,” ucap Palaon.

Seorang narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya memberikan informasi kepada awak media berupa screenshot percakapan antara terduga pelaku berinisial DS dengan IIH.

Dalam percakapan tersebut, IIH berupaya menyuap agar video tersebut dihapus, setelah sebelumnya menghubungi teman DS untuk tujuan yang sama.

Palaon menambahkan bahwa Baron Harahap telah mengamankan data-data temuan DS. Ia juga berpendapat bahwa aksi unjuk rasa yang akan dilakukan pada Jumat mendatang akan menghadapi tandingan dari pihak-pihak yang pernah dilaporkan oleh DS.

“Analisa kami di GEMMA PETA INDONESIA, pergerakan aksi unjuk rasa yang akan kami lakukan pada Jumat besok akan ada tandingan, diduga ada empat orang pendana yang akan melakukan aksi tandingan, mereka yang pernah dilaporkan oleh DS. Mari kita lihat saja besok,” ujar Palaon.

GEMMA PETA INDONESIA juga akan menindaklanjuti data-data temuan DS selama ini. Salah satu keluarga dari kepala desa yang pernah dilaporkan oleh DS ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) telah menunjukkan ketidaksenangannya kepada DS.

Baca Juga :  Kolaborasi Tiga SMK di Padang Sukses Bangun Hilirisasi Tekstil, LSM P2NAPAS Beri Apresiasi

“Sekarang saja sudah kita lihat bahwa ada keluarga dari salah satu kepala desa yang pernah dilaporkan oleh DS ke Kejatisu, keluarga kepala desa tersebut menunjukkan perlawanannya kepada DS di depan Mako Polres Padangsidimpuan, dan ini menjadi risiko profesi seorang aktivis,” tutup Palaon. (Tim)