KompasReal.com,MADINA – Upaya tim gabungan Mabes Polri, Brimob, Polres Madina, dan Polsek Batang Natal untuk mengevakuasi dua unit excavator hasil operasi penindakan PETI di Batang Natal kembali mendapat penolakan keras dari warga Desa Tombang Kaluang. Sejak pagi, ratusan warga sudah memblokir akses jalan menuju lokasi alat berat berada dan menghadang kendaraan aparat. Mereka menegaskan tidak akan mengizinkan alat berat dipindahkan sebelum Polri memberikan penjelasan resmi terkait dasar tindakan tersebut.
Warga yang berdiri membentuk barisan di tengah jalan menyatakan bahwa mereka tidak menolak penegakan hukum, tetapi menuntut keadilan dalam pelaksanaannya. Mereka mempertanyakan alasan aparat hanya menyasar excavator di Tombang Kaluang, sementara alat berat lain yang disebut beroperasi di wilayah Ampung Padang Julu tidak mendapat tindakan serupa. Hal ini, menurut warga, menimbulkan dugaan adanya perlakuan berbeda dalam penindakan PETI.
“Kami bukan menolak hukum, tapi jangan pilih kasih. Kenapa alat di sini disikat, sementara alat di Ampung Padang Julu yang katanya milik PDN tak tersentuh?” teriak salah seorang warga dengan penuh emosi. Pernyataan itu kemudian disambut sorakan warga lain yang mendesak Polri untuk bersikap transparan dan terbuka kepada masyarakat.
Ketidakjelasan informasi dari aparat disebut menjadi pemicu utama memanasnya situasi. Warga menilai operasi yang tidak menyeluruh justru berpotensi menciptakan kecurigaan baru dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum. Mereka mendesak kepolisian menjelaskan secara terbuka alasan dan dasar hukum penyitaan excavator hanya di satu lokasi.
Menurut pantauan wartawan di lapangan, setelah situasi tak kunjung mereda, aparat kepolisian akhirnya memutuskan menarik mundur seluruh personel tanpa membawa kedua excavator tersebut. Kedua alat berat itu tetap berada di lokasi dan masih dipasangi garis polisi sebagai tanda status hukumnya.
Warga Tombang Kaluang menegaskan bahwa mereka akan terus bertahan dan menjaga alat berat tersebut selama belum ada penjelasan resmi dari Polri. Mereka berharap aparat penegak hukum dapat memberikan klarifikasi yang adil dan menyeluruh agar penindakan PETI tidak menimbulkan kesan tebang pilih dan tetap berpihak pada keadilan bagi seluruh masyarakat.TIM






