KompasReal.com, Tapanuli Selatan – Kegiatan bersama yang digagas sebagai momentum Peringatan Hari Mangrove Sedunia/International Mangrove Days (HMS/IMS) yang setiap tahunnya diperingati pada 27 Juli serta Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia (HUT KEMERDEKAAN RI KE 79) tahun 2024.
Bagi pegiat Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) momentum tersebut menjadi sebuah strategi dan pendekatan dalam rangka menanamkan dan menggelorakan nilai-nilai cinta tanah air dan semangat Nasionalisme yang ter-internalisasi pada setiap aspek kehidupan masyarakat utamanya generasi muda yang menjadi agen perubahan.
Terkait peringatan dua momentum penting tersebut, Lembaga AHLI (Angkola Hijau Lestari Indonesia), SLPP SUMUT (Simpul Layanan Pemetaan Partisipatif Sumatera Utara) dan Yayasan PALAPA (Perlindungan dan Pelestarian Alam Indonesia) menjadikan momentum tersebut untuk menginisiasi sebuah kegiatan bersama yang dikemas dalam rangkaian Kegiatan Kemah Bakti Konservasi dan Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2024 dengan thema ‘Selamatkan Hutan Dataran Rendah dan Kawasan Mangrove Pantai Barat, Selamatkan Bumi, Manusia dan Kehidupan’, yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Agustus 2024 di kawasan Pantai Barat Tapanuli Selatan, Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru.
Muatan materi yang dikemas kedalam beberapa Alur dan proses dari kegiatan yang dilaksanakan merupakan sarana dan/atau pendekatan yang akan menghasilkan proses-proses dialogis, dalam alur komunikasi, interaksi dan partisipasi aktif yang terjadi antar peserta dan panitia.
Materi yang disampaikan selama kegiatan disesuaikan dengan fokus dan issue terkini seperti, peran pemuda dalam upaya perlindungan dan pemanfaatan potensi sumber daya alam hutan dataran rendah dan mangrove, sinergitas dan kolaborasi para pihak sebagai startegi penyelamatan SDA hutan dataran rendah dan kawasan mangrove di kawasan Pantai Barat Tapanuli Selatan.
Selain penyampaian materi-materi pada sesi sarasehan tersebut, acara yang dihadiri oleh tokoh masyarakat, organisasi komunitas Akar Rumput, Organisasi kemahasiswaan, organisasi masyarakat sipil, melakukan aksi bersih sungai yang menjadi habitat mangrove serta penanaman mangrove sebanyak lebih kurang 500 batang, secara simbolis dilakukan oleh Tokoh Adat dan Perwakilan Pemerintahan Desa.