Begal Sasar Pegawai Imigrasi di Bandara Kualanamu, Dua Pelaku Ditangkap — Lima Lainnya Masih Buron!

Redaksi

Fotho ilustrasi begal

KompasReal.com Deli Serdang — Aksi brutal komplotan begal kembali terjadi di Sumatera Utara. Kali ini, korban bukan warga biasa, melainkan pegawai Kantor Imigrasi Kualanamu. Dua pelaku berhasil dibekuk polisi, sementara lima orang lainnya masih diburu.

Peristiwa itu menimpa Budiman (49), pegawai Imigrasi yang diserang kawanan begal di kawasan jalan menuju Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Korban dibacok di bagian kepala saat berusaha mempertahankan sepeda motornya.

“Kedua pelaku yang sudah ditangkap berinisial FRSH alias Fatur (18) dan HA. Masih ada lima DPO lainnya yang identitasnya sudah kami kantongi,” ujar Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Pol Ricko Taruna Mauruh, Rabu (12/11/2025).

Menurut penyidik, komplotan ini dikenal sadis dan sudah tujuh kali beraksi di jalur yang sama. Mereka mengincar pengendara yang melintas di malam hari dan tidak berboncengan. Barang bukti berupa satu unit sepeda motor, senjata tajam, dan ponsel hasil rampasan telah diamankan dari tangan pelaku.

Korban yang sempat mengalami luka bacok kini dirawat di rumah sakit. Polisi memastikan akan mengejar lima pelaku lainnya (FN, DH, AS, R, dan D) yang masih kabur.

“Kami akan buru sampai dapat. Tidak ada toleransi bagi pelaku kejahatan jalanan di Sumut,” tegas Ricko.

Aksi ini memicu keresahan, terutama bagi pegawai pemerintahan dan masyarakat yang beraktivitas di jalur menuju bandara. Jalur Kualanamu selama ini dikenal rawan, terutama di malam hari dan di beberapa titik sepi tanpa penerangan.

Masyarakat diimbau agar lebih waspada dan menghindari perjalanan sendirian di jam rawan. Polda Sumut juga berjanji menambah patroli di titik-titik rawan begal.

Kejadian ini menegaskan bahwa ancaman kejahatan jalanan di Sumatera Utara belum sepenuhnya terkendali. Jika aparat tidak bertindak cepat, rasa aman publik akan terus menurun, bahkan di kawasan vital seperti Bandara Kualanamu.


🔗 Catatan Redaksi KompasReal.com

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi aparat keamanan. Ketika pegawai negara pun menjadi korban begal, artinya ruang publik kita masih belum aman. Media dan masyarakat perlu bersama mengawasi tindak lanjut aparat agar kejadian seperti ini tidak berulang.(KR03)