Bom di Masjid Sekolah Jakarta: Pelajar 17 Tahun Kirim Peringatan Tanpa Jejak Jaringan”

Redaksi

Fotho rilis

KompasReal.com Jakarta — Kepolisian Republik Indonesia mengungkap bahwa serangkaian ledakan di masjid sebuah sekolah menengah atas di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Jumat lalu, dilakukan oleh seorang pelajar laki-laki berusia 17 tahun yang bertindak seorang diri.

Dalam konferensi pers pada Selasa, Asep Edi Suheri—Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya—menyatakan bahwa total tujuh bom rakitan ditemukan di lokasi kejadian, empat di antaranya meledak dan menimbulkan puluhan korban luka.
Menurut polisi, bahan pembuatan bom sangat sederhana: baterai 6 volt, jerigen plastik, kawat, paku tajam dan remote kontrol, semuanya dirakit sendiri oleh tersangka.

“Kami telah mengamankan bom-bom aktif yang tidak sempat meledak,” ujar Henik Maryanto dari unit Brimob, “dia membuat sendiri, mengikuti petunjuk dari internet.”
Pemeriksaan lanjut menunjukkan bahwa pelaku tidak terafiliasi dengan jaringan teror formal. “Simbol-simbol dan nama-nama tersebut hanya inspirasi ideologi kekerasan,

namun tidak ada koneksi dengan jaringan teroris,” jelas Mayndra Eka Wardhana, juru bicara satuan antiteror.
Korban luka tercatat mencapai 96 orang, sebagian besar siswa sekolah tersebut, dengan sejumlah mengalami gangguan pendengaran mendadak.

Polisi kini fokus pada dua aspek utama: latar belakang pelaku dan penyebab munculnya ide aksi tersebut. “Dia merasa sendiri dan tidak punya tempat untuk menyampaikan keluhannya,” papar Iman Imanuddin, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.