KETIKA JALUR DARAT TERPUTUS, SEBUAH PESAWAT DAN EMPATI MENYELAMATKAN PETANI ACEH—DAN KANTONG JAWA

Redaksi

KompasReal.com,Tanpa banyak bicara, langkahnya justru berdampak nyata. Salah satunya: harga cabai di Jawa ikut turun. Bukan karena kebijakan pemerintah. Bukan karena operasi pasar besar-besaran. Tapi karena satu ide sederhana yang dieksekusi dengan cepat.

Lewat sebuah cuplikan video, Ferry Irwandi terlihat berada langsung di lokasi bencana Aceh Tengah. Di tengah kondisi darurat, ia menyoroti satu hal yang luput dari perhatian banyak orang: panen cabai warga yang tetap melimpah. “Walaupun sedang bencana, Aceh Tengah dan Bener Meriah masih menghasilkan komoditas. Salah satunya cabai. Kualitasnya sangat bagus, dan stoknya melimpah,” ujarnya.

Masalahnya bukan produksi. Masalahnya akses. Jalur darat terputus. Petani terisolasi. Cabai menumpuk tanpa bisa dikirim ke luar daerah. Akibatnya? Over supply di tingkat petani. Harga jatuh. Petani tercekik di tengah bencana. Cabai bukan komoditas yang bisa ditahan lama. Semakin lama disimpan, kualitas turun. Harga ikut anjlok.

Melihat situasi itu, Ferry tak berhenti di empati. Ia bergerak ke solusi. Kabar baiknya, pesawat kargo akhirnya diberangkatkan dari Bandara Rembele, mengangkut cabai dari Bener Meriah dan Takengon langsung ke Jakarta. Langkah itu bukan hanya menyelamatkan hasil panen petani Aceh, tapi juga ikut menambah pasokan cabai di Jawa — yang akhirnya berdampak pada penurunan harga di pasar.

“Sekarang saya bersama tim Kitabisa dan para relawan sedang membuka kerja sama dengan pengusaha cabai, pelaku komoditas, dan perusahaan kargo, supaya mekanisme ini bisa berjalan berkelanjutan,” jelas Ferry.

Bantuan tak selalu soal memberi. Kadang yang paling dibutuhkan korban bencana adalah akses agar mereka bisa berdiri lagi dengan keringat sendiri. Dan ketika satu daerah diselamatkan, dampaknya bisa terasa hingga ribuan kilometer jauhnya.KR03