Menpar: Danau Toba Warisan Batak yang Kaya Sejarah dan Budaya, Bukan Sekadar Destinasi Biasa!

Redaksi
Indahnya panorama Danau Toba

KompasReal.com, Jakarta – Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa Danau Toba bukan hanya sekadar destinasi wisata biasa, melainkan warisan Batak yang kaya akan sejarah, kepercayaan, dan budaya. Keberadaan Danau Toba bahkan telah tercatat dalam manuskrip Batak kuno!

“Danau Toba bukan hanya sebagai tempat destinasi biasa. Tapi juga merupakan warisan Batak yang telah tercatat dalam manuskrip dan artefaknya,” kata Menpar Widiyanti dalam webinar internasional ‘Quo Vadis Manuskrip dan Artefak Batak’, Jumat (26/9/2025).

Menurut Menpar, warisan budaya inilah yang menjadi daya tarik unik bagi pengunjung untuk menjelajahi Danau Toba. Mereka tidak hanya menikmati keindahan alamnya, tetapi juga berkesempatan untuk mengenal kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Batak yang mendalam.

Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana

“Mereka datang ke Danau Toba untuk melihat dan menghargai kekayaan alam dan makna budayanya. Danau Toba mampu membawa pengetahuan, cerita, dan nilai-nilai budaya Indonesia,” ujarnya.

Warisan Dunia yang Tersimpan di Berbagai Negara:

Menpar Widiyanti juga menyoroti bahwa warisan Danau Toba dan manuskrip Batak telah tersimpan dan menjadi koleksi di berbagai negara di seluruh dunia.

Hal ini membuka peluang bagi pengunjung untuk menjelajahi Danau Toba dan sekaligus menelusuri jejak warisan Batak di kancah internasional.

Pentingnya Pelestarian dan Repatriasi:

Senada dengan Menpar, Ketua Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nommensen, Effendi Ms Simbolon, juga menekankan pentingnya melestarikan dan merevitalisasi budaya Batak yang kaya akan nilai historis, spiritual, dan kultural.

Effendi menyoroti keberadaan manuskrip Batak yang banyak tersimpan di museum dan perpustakaan di luar negeri, khususnya di Jerman, Belanda, dan Denmark.

Ia mengkhawatirkan manuskrip tersebut sulit diakses oleh masyarakat dan berisiko hilang tanpa upaya pelestarian dan repatriasi.

Baca Juga :  Presiden Prabowo: Penjarah Rumah dan Perusak Fasilitas Publik Bakal Ditindak Tegas

“Ada banyak artefak dan manuskrip Batak yang tersebar di luar negeri. Kita akan berupaya mengenal, melindungi, karena ini merupakan warisan leluhur yang berharga,” ucapnya.

Dalam melindungi warisan leluhur, Yayasan Universitas HKBP Nommensen akan berupaya untuk merevitalisasi dan melestarikan tradisi ini, salah satunya melalui kegiatan seperti webinar tentang manuskrip dan artefak Batak.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan warisan budaya Batak dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia. (KR/RRI)