NIA” Menggetarkan Layar Nusantara: Film Eksotis Bernapas Sosial Dapat Apresiasi Menteri Kebudayaan

Redaksi

KompasReal.com,Jakarta—Film “NIA”, karya sutradara Aditya Gumay, kembali menjadi sorotan setelah mendapat apresiasi khusus dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Film ini dinilai menghadirkan sentuhan eksotis dan dramatik yang kuat, sekaligus menyajikan realitas sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam keterangannya, Menteri mengungkapkan bahwa “NIA” bukan sekadar tontonan, melainkan karya yang mampu menyentuh nurani.

“NIA” mengangkat kisah tentang pergulatan hidup seorang perempuan muda yang berjuang keluar dari tekanan budaya, ketidakadilan sosial, dan luka batin yang membayangi masa kecilnya. Nuansa lokal yang ditampilkan—dari bentang alam, budaya, hingga dialek masyarakat—memberikan karakter eksotis yang membuat penonton larut dalam suasana cerita. Pendekatan visualnya juga dinilai mampu memperkuat emosi dan pesan moral film.

Apresiasi Pemerintah, terutama dari Kementerian Kebudayaan, menjadi angin segar bagi dunia perfilman nasional yang semakin kaya dengan karya-karya bertema humanis. Menteri Kebudayaan menilai film ini berhasil menghadirkan pesan yang universal: tentang keberanian, luka yang disembuhkan oleh cinta, serta ketangguhan perempuan menghadapi realitas yang seringkali tidak adil. Menurutnya, karya seperti ini layak mendapat ruang lebih luas di industri film nasional.

Respon positif juga datang dari masyarakat dan kritikus film. Banyak yang menyebut bahwa “NIA” merupakan salah satu film Indonesia dengan kekuatan emosional paling mencolok pada tahun ini. Penggambaran karakter yang mendalam, dialog yang penuh makna, serta alur cerita yang mengalir dramatis membuat film ini mendapatkan tempat khusus di hati penonton. Beberapa festival film lokal dilaporkan sedang melirik “NIA” untuk nominasi kategori drama terbaik.

Dengan apresiasi tinggi yang terus mengalir, film “NIA” diprediksi menjadi salah satu karya yang akan menetapkan standar baru bagi film bertema sosial di Indonesia. Selain memberikan hiburan, film ini dianggap mampu membuka diskusi penting tentang isu budaya dan ketidaksetaraan yang masih terjadi di tengah masyarakat. KompasReal.com akan terus mengikuti perkembangan film ini, terutama peluangnya tampil di panggung festival nasional maupun internasional.TIM Redaksi

Baca Juga :  Polri menunda pemeriksaan selebgram Lisa Mariana terkait hasil tes DNA