KompasReal.com, Tapsel – Dapatkan nomor urut satu (No.1), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga siap membawa Tapsel kembali bangkit meraih juara.
“Alhamdulillah, Paslon BAGUSI nomor urut 1, nomor simbol kemenangan,” ungkap Gus dan Syahbuddin pada pengundian dan penetapan nomor urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tapsel di kantor KPU, Sipirok, Senin (23/9/2024).
Gus Irawan meyakini, No.1 sebagai satu isyarat dan sekaligus petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa, bagaimana ia dan Jafar Syahbuddin harus benar-benar maksimal mengembalikan marwah Tapsel ke depan.
“Sesuai survey akademisi berbasis fakta di lapangan, tingkat kepuasaan rakyat Tapsel terhadap pembangunan sangat rendah. Itu terjadi karena perlambatan pembangunan berbagai sektor dalam tiga tahun terakhir ini,” sebut Gus.
Kemudian masih segar pula diingatan bagaimana di tiga tahun terakhir, Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) atau uang Pemkab Tapsel yang ‘terparkir’ di bank selalu menyentuh angka ratusan miliar setiap tahunnya.
Pada tahun 2024 yang sedang berjalan saat ini saja, SilPA berpotensi menembus ratusan miliar rupiah. Karena serapan anggaran sampai akhir Agustus yang lalu masih sangat rendah atau sekitar 46,74 persen.
“Kondisi seperti ini sangat tidak baik untuk pembangunan daerah. Sebab, berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Gus Irawan yang juga mantan Direktur Utama PT. Bank Sumut tiga periode itu.
Struktur APBD Tapsel juga, jelas Gus, masih kurang proporsional. Seperti tahun 2024 ini Belanja Modal hanya Rp.278,5 M atau 16,12 persen dari Rp1,7 triliun keseluruhan Belanja. Serapannya sangat lambat, sampai Agustus baru Rp20,9 M atau 7,54 persen.
“Terbaru, saya simak di pemberitaan media, luas wilayah Tapsel berkurang 15.755 hektar di sepuluh kecamatan. Karena bergeser menjadi masuk ke daerah tetangga yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal,” papar Gus dan mengaku tercengang.
Persoalan lain yang bahkan disorot banyak pihak sampai viral ke manca negara, yaitu tentang hancur leburnya Jalinsum Batu Jomba Sipirok di dua tahun terakhir, karena lemahnya koordinasi Pemkab Tapsel dengan pemerintah atasan.
“Maka itu, persoalan Batu Jomba menjadi perhatian khusus bagi Paslon BAGUSI. Ini akan kita cari solusi kongkritnya jika Allah serta masyarakat memberi amanah kepada kita memimpin Tapsel ke depan,” tegas Gus.
Guna mengatasi beragam persoalan Tapsel tersebut, Paslon BAGUSI mengusung visi ‘Tapsel yang Maju dan Berkarakter Unggul, Sehat, Cerdas dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2045.
Visi itu dijabarkan menjadi lima visi atau disebut Panca Cita. Pertama, perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, listrik desa (perluasan jaringan PLN) dan jaringan telekomunikasi.
Kedua, peningkatkan pendapatan masyarakat utamanya masyarakat petani. Ketiga, penciptaan kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat dan cerdas.