KompasReal.com, Tapsel – Lima ratusan warga Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok, sepakati bahwa pembangunan desa mereka dan Tapanuli Selatan umumnya yang mittop (padam), hanya bisa ‘nyala’ atau menggeliat kembali jika ditangani Gus-Syahbuddin.
“Tiga tahun terakhir ini, jalan di desa kami mittop tak tersentuh pembangunan,” kata tokoh masyarakat Bulu Mario, Jarumambe Siregar, kepada Cabup dan Cawabup Tapsel No. 1, H. Gus Irawan Pasaribu dan H. Jafar Syahbuddin Ritonga, Selasa (8/10/2024).
Dalam kunjungan dan silaturahmi pasangan calon Pilkada Tapsel yang dikenal dengan Paslon BAGUSI (Bersama Gus-Syahbuddin) itu, Jarumambe mengatakan, Tapsel setelah ditinggal Bupati Syahrul M. Pasaribu, drastis mengalami perlambatan pembangunan.
Bahkan, katanya, seringkali warga merasa jika keberadaan mereka tidak dianggap oleh pemerintah daerah setempat. Ada begitu banyak persoalan yang dihadapi warga dan butuh bantuan, tetapi Pemkab Tapsel tidak pernah tanggap dan apalagi memberi solusi.
“Contohnya beberapa tahun terakhir ini, kami di Bulu Mario kerap ditimpa musibah. Tiga pekan lalu, saluran irigasi di daerah ini jebol. Sudah bisa ditebak apa dampaknya terhadap kehidupan kamiĀ dengan jebolnya saluran irigasi tersebut,” keluh Jarumambe.
Namun alih-alih direspon secara cepat oleh Pemkab Tapsel agar bisa kembali berfungsi, justru masyarakat yang sekitar 80 persen penduduknya menggantungkan kehidupan harus siap-siap merasakan penderitaan.
“Tak ada penanganan dari pemkab nya pak. Mereka seolah-seolah tak mau tahu dan tak peduli, kalau penghidupan kami hanya dari hasil tani saja. Tak bisa bertani, sama saja dengan membunuh keberlangsungan hidup kami. Tolong kami pak,” rintih Jarumambe.
Menyikapi itu, Gus Irawan menyebut bahwa sesungguhnya kondisi pembangunan yang ‘mittop’ seperti yang disebutkan warga itu yang menjadi pijakannya untuk pulang dan turun gunung ke Tapanuli Selatan (Tapsel).
Keterpanggilan membagusi Tapsel itu juga diperkuat oleh permintaan keluarga besar di Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP). Menyusul kemudian penugasan dari Partai Gerindra, tempat Gus meniti karir politik.
Anggota DPR RI dua periode bahkan terpilih lagi di periode ketiga (2024-2029) tetapi pilih mundur karena mencalon Bupati Tapsel ini pun mengajak segenap masyarakat, untuk sama-sama membuat Tapsel ‘menyala’ lagi.
“Artinya, kolaborasi antara pemimpin dan yang dipimpin harus seirama. Pemimpin peka, rakyat dukung setiap program pembangunan. Dipastikan dapat membuat laju pembangunan semakin kencang dan terarah,” imbuh mantan Dirut PT. Bank Sumut itu.
Gus Irawan meyakinkan warga, bagaimana konsep yang akan diterapkan BAGUSI nanti untuk ekselerasi pembangunan itu sudah dipersiapkan dengan matang. Terpenting, bagaimana supaya ‘kue-kue’ pembangunan dari pusat dan provinsi mendarat di Tapsel.
“Soal jaringan atau upaya dalam melobi ke pemerintah atasan itu, insha Allah Paslon BAGUSI cakap untuk itu. Kebetulan saya 10 tahun di DPR RI. Dari 580 anggota dewan yang baru dilantik kemarin, setengahnya itu adalah teman-teman saya,” ungkap Gus.
Bahkan, meski sudah mengundurkan diri, Gus yang ketika itu masih aktif dan sempat ikuti pembahasan postur APBN 2025 dengan Menkeu RI, berhasil menempatkan dana aspirasinya di Tapsel sebesar Rp30 miliar.
“Dengan banyaknya program pembangunan pusat dan provinsi yang bisa kita daratkan nantinya di Tapsel, maka APBD yang kita miliki akan bisa lebih longgar djpergunakan untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Mantan Bupati Tapsel dua periode, Syahrul M. Pasaribu juga meyakini, Tapsel ke depan dengan dipimpin Gus dan Syahbuddin, akan sangat mampu mengejar ketertinggalan di tiga tahun terakhir yang banyak dikeluhkan.
“Tidak hanya di Bulu Mario, Sipirok, ini saja, di hampir semua kecamatan mengeluhkan Tapsel mengalami perlambatan di semua sektor. Ini terjadi karena serapan anggaran Pemkab Tapsel sangat rendah,” sebutnya.
Maka tidak heran pula, kata Syahrul, uang Pemkab Tapsel di tiga tahun terakhir selalu SiLPA (menganggur/ ditidurkan di Bank). Jumlahnya juga terbilang fantastis, selalu mencapai seratus hinga tiga ratusan miliar.
“Tahun (tahun keempat) ini saja sudah bisa diprediksi mencapai dua ratusan miliar. Ini sangat tak baik terhadap keberlangsungan satu daerah. Yang kasihan rakyat, tak dapat menikmati pembangunan,” ujar Syahrul.
Ia juga menyinggung alasan perlambatan pembangunan yang diklaim kepemimpinan Pemkab Tapsel sekarang, yang mengalaskan kepada pandemi Covid. Pernyataan, yang Syahrul nilai, tidak tepat dan ambivalen.
“Tapi sudahlah itu. Tugas mulia kita semua kini adalah bagaimana agar Tapsel kembali bangkit. Dan kita semua yakin dan percaya hanya Paslon BAGUSI yang bisa wujudkan itu. Kita menangkan di Pilkada ini,” ajaknya.
Di penghujung pertemuan, warga tampak berebut berswafoto dengan kedua calon pemimpin pembawa perubahan Tapsel itu. Seraya acungkan jempolnya ke atas, warga kompak meneriakkan ‘BAGUSI Menang’.