KompasReal.com – Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 dan 2026 akan mencapai 4,8 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 4,7 persen. Namun, optimisme pertumbuhan ini dibayangi oleh tantangan besar dalam penciptaan lapangan kerja, terutama bagi generasi muda.
Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025, Bank Dunia menyoroti bahwa satu dari tujuh anak muda di Indonesia dan China belum memiliki pekerjaan. Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo, mengatakan bahwa meskipun tingkat ketenagakerjaan di Asia Timur dan Pasifik tinggi, hal ini tidak menjamin pekerjaan yang layak bagi kaum muda.
Rendahnya Produktivitas dan Upah
Masalah utama yang dihadapi adalah rendahnya produktivitas tenaga kerja di kawasan ini, termasuk Indonesia. Meskipun banyak negara memiliki tingkat ketenagakerjaan di atas rata-rata global, produktivitas yang rendah mengakibatkan upah dan kualitas hidup pekerja juga lebih rendah.
Mattoo menekankan bahwa peningkatan produktivitas adalah kebutuhan mendesak. “Produktivitas yang lebih tinggi berarti upah yang lebih baik dan pekerjaan yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Prioritas Kebijakan yang Mendesak
Bank Dunia berpendapat bahwa fokus kebijakan ekonomi Indonesia seharusnya diarahkan pada efisiensi dan prioritas belanja pemerintah, bukan sekadar mengecilkan defisit. Saat ini, pengeluaran pemerintah masih didominasi oleh subsidi untuk sektor pangan, transportasi, dan energi.
Lembaga ini mendesak Indonesia untuk melakukan reformasi guna menciptakan lapangan kerja yang lebih produktif melalui tiga pilar utama:
- Peningkatan Kapasitas Manusia: Memperbaiki layanan pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan berbasis teknologi baru.
- Perluasan Peluang Ekonomi: Investasi di sektor infrastruktur, energi, transportasi, dan digital.
- Penguatan Koordinasi Kebijakan: Memastikan peningkatan kapasitas manusia dan peluang ekonomi berjalan seiring.
Lima sektor yang diidentifikasi Bank Dunia memiliki potensi besar untuk penciptaan lapangan kerja dan penguatan ketahanan ekonomi adalah agribisnis, kesehatan, infrastruktur dan energi, manufaktur, serta pariwisata. (KR/gm)