PWI Pusat Turun Tangan, Evaluasi Penguji UKW yang “Kaku dan Otoriter”

Redaksi

KompasReal.com,Ketua Umum PWI Pusat, Ahmad Munir, akan mengevaluasi seluruh penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) menyusul keluhan tentang prosedur penilaian yang dianggap kaku dan tidak mempertimbangkan aspek nonteknis. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan penguji berperan sebagai pembimbing, bukan sekadar “kiler” yang otoriter.

Munir menegaskan perlunya konsolidasi agar para penguji memiliki persepsi dan standar yang sama, dengan memperhatikan faktor subjektivitas dan kondisi psikologis peserta uji. “Penguji harus mampu menetralisir situasi,” ujarnya, merujuk pada ketegangan yang sering menghambat peserta.

Janji evaluasi ini merupakan respons langsung atas keluhan Ketua PWI Sumut, Farianda Putra Sinik, yang menyoroti tingginya angka ketidaklulusan karena persoalan nonteknis. Farianda mencontohkan peserta dari daerah bencana yang gigih mengikuti uji jenjang Utama, namun justru gagal karena penilaian yang dinilai tidak menggunakan “hati nurani”.

Dalam dialog di Konkerda PWI Sumut, Farianda menyayangkan hasil UKW di sejumlah daerah yang dinilai tidak wajar, menekankan bahwa prinsip jurnalisme sejatinya menjunjung tinggi hati nurani di atas segalanya. Ia mempertanyakan empati penguji dalam menilai peserta yang menghadapi situasi sulit.

Menanggapi hal tersebut, Ahmad Munir atau yang akrab disapa Cak Munir, menegaskan tanggung jawabnya untuk menyelesaikan masalah ini. “Soal penguji, saya yang akan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya,” tegasnya, berkomitmen menciptakan keseimbangan antara aspek teknis dan nonteknis dalam pelaksanaan UKW ke depan.KR03