kompasreal

Tapanuli Selatan Paling Beruntung Jika Gus Irawan Terpilih Jadi Bupati

Masyarakat Angkola Barat memyampaikan harapannya dan keluh kesah mereka kepada Gus Irawan Pasaribu, jika nantinya terpilih sebagai Bupati Tapanuli Selatan.

KompasReal.com, Tapsel – H. Gus Irawan Pasaribu, anggota DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, secara resmi menyatakan maju dalam Pilkada Tapanuli Selatan (Tapsel) tahun 2024. Keputusan ini mendapat dukungan penuh dari keluarga besar H. Hasan Pinayungan Pasaribu dan perintah penugasan dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Keputusan Gus Irawan maju di Pilkada ini didorong oleh keprihatinannya terhadap kondisi Tapsel yang mengalami perlambatan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur. Hal ini diungkapkan oleh tokoh masyarakat di Kecamatan Angkola Barat dan Muara Batangtoru, yang merasakan dampak langsung dari kondisi jalan yang rusak dan minimnya pembangunan.

“20 Oktober nanti, Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia. Alangkah sangat beruntungnya masyarakat dan bumi Tapanuli Selatan, jika Gus Irawan Pasaribu terpilih menjadi Bupati”.

Ungkapan optimisme itu diutarakan para tokoh di Kecamatan Angkola Barat dan Muara Batangtoru, yang pekan kemarin didatangi Gus Irawan Pasaribu. Mereka yakin, dipimpin Gus Irawan, kejayaan Tapsel kembali bangkit dan masyarakat harus menyadari itu.

“Aspirasi kami hanya satu, pak Gus Irawan Pasaribu Bupati Tapsel,” tegas tokoh pemuda Kecamatan Angkola Barat yang juga Ketua Naposo Nauli Bulung (NNB) Kabupaten Tapanuli Selatan, Riski Abadi Rambe.

Menurutnya, masyarakat dan bumi Tapsel paling beruntung jika pada Pilkada tanggal 27 November nanti sukses memenangkan Gus Irawan menjadi Bupati. Diharapkannya, peluang ini jangan disia-siakan, karena sudah saatnya Tapsel kembali  bangkit.

Cita-cita Tapsel kembali bangkit, bukan hal yang tidak mungkin terwujud. Mengingat Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih yang akan dilantik 20 Oktober 2024 ini adalah Ketua Umumnya Gus Irawan Pasaribu di DPP Partai Gerindra.

“Terimakasih pak Gus Irawan, yang ikhlas melepas jabatan anggota DPR RI dan bahkan berpeluang menjadi Menteri atau Wakil Menteri. Bapak dengan tulus ikhlas ‘turun gunung’ demi mengembalikan kejayaan Tapsel yang belakangan ini pembangunannya sangat lambat,” sebut Riski.

Tokoh Masyarakat Kecamatan Angkola Barat, Tapanuli Selatan, lainnya seperti Tongku Humala Muda Siagian dan Mangaraja Sali Pardomuan Sormin menyatakan sependapat dengan Riski.

Mereka menyatakan di tiga tahun terakhir ini pembangunan di Angkola Barat sangat minim khususnya pembangunan infrastruktur jalan seperti di Siuhom – Paten -Tangga Batu yang sudah sangat parah. Demikian juga jalan Tangga Batu ke Pasir Bidang Kecamatan Angkola Sangkunur sudah tidak bisa dilewati lagi.

“Apabila Gus Irawan Bupati Tapsel maka percepatan pembangunan akan dapat dilakukan seperti pemimpin terdahulu, termasuk memerankan tokoh adat di tengah masyarakat, sehingga Tapsel akan kembali bangkit,” kata tokoh masyarakat itu.

Mereka juga menyampaikan, bahwa Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat atau FORKALA sebagai forum berhimpunnya tokoh adat berbagai suku di  Kabupaten Tapanuli Selatan termasuk NNB, sudah mati suri atau tidak lagi diberdayakan.

“Kondisi ini sudah berlangsung dua tahun lebih. Kalau Pak GusIrawan nanti memimpin Tapanuli Selatan, tolong lembaga adat itu diberdayakan,” pinta mereka.

Padahal, adat istiadat para leluhur adalah warisan yang wajib dilestarikan kepada setiap generasi. Kearifan lokal ini sangat banyak manfaatnya di kehidupan masyarakat sampai kapan sajapun.

Adat istiadat mampu membentengi masyarakat, khususnya generasi muda, dari pengaruh negatif perkembangan zaman. Terhindar dari narkoba, judi, pornografi dan budaya negatif lainnya yang bebas diakses lewat perangkat teknologi.

“Kita ingin kembali ke masa kejayaan Tapsel di zaman Bupati H. Syahrul M. Pasaribu. Kepemimpinannya mampu mempersatukan segala golongan masyarakat. Sehingga tercipta masyarakat Tapsel yang kompak, rukun, beradat, beradab dan berdaya saing,” sebut mereka.

Harapan senada juga disampaikan Ibu-ibu pengurus dan anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) kepada Gus Irawan. Apabila sudah Bupati Tapsel, agar tetap menjadi figur pemimpin yang amanah dan istiqomah serta selalu rendah hati dalam tugas pengabdiannya.

“Pak Gus Irawan sudah terbukti dan teruji peduli kaum perempuan. Saat menjabat pimpinan Bank Sumut, beliau mampu tingkatkan ekonomi masyakat lewat pemberdayaan perempuan yang dikenal dengan program Sumut Sejahtera,” kata mereka.

Baca Juga :  BAGUSI Dendangkan Benang Biru, Warga Angsel Titipkan Asa Perbaikan Jalan

MUARA BATANGTORU

Kehadiran Gus Irawan Pasaribu di Kecamatan Muara Batangtoru disambut ratusan warga berbagai desa dan kelurahan. Bertempat di Kelurahan Manompas, anggota DPR RI yang terpilih ketiga kalinya ini dielu-elukan menjadi Bupati Tapsel periode 2025-2030.

Ketua BKMT Muara Batangtoru, Sumiati br Silaban, mendoakan cita-cita mulia Gus Irawan untuk Tapsel ke depan dikabulkan Allah SWT. Kemudian Ketua Permata Desa ini meminta dukungan pemberdayaan kaum perempuan, dalam hal usaha peningkatan ekonomi.
Gus Irawan Pasaribu foto bersama dengan Ibu-ibu anggota BKMT Tapsel.

Sementara Pembina NNB Muara manompas, Narto, berterimakasih atas pernyataan tegas Gus Irawan Pasaribu yang tulus ikhlas ‘turun gunung’ demi mewujudkan cita-cita Tapsel Kembali Bangkit.

“Pak, kami termasuk warga yang merasakan perlambatan pembangunan dan menurunnya pelayanan kepada masyarakat. Terimakasih atas kepedulian dan ketulusan bapak yang akan memperbaiki itu semua dan mewujudkan Tapsel kembali bangkit,” ujarnya.

Narto bermohon agar Gus Irawan nanti memberdayakan pemuda dan pemudi, sehingga terhindar dari pengaruh negatif perkembangan zaman. Juga mohon perhatian, atas masih adanya jalan yang sama sekali belum tersentuh pembangunan

Pak Bowo, mewakili tokoh masyarakat juga menyampaikan, jalan hotmix Mabang Pasir dan di Bongal semestinya sudah selesai tahun 2022 dan 2023 kemarin . Tetapi pada faktanya, sampai hari ini masih gantung alias tak dibangun.

GUS IRAWAN PASARIBU

Menyahuti ini, H. Gus Irawan Pasaribu berterimakasih atas doa dan dukungan segenap masyarakat. Pada prinsipnya, Tapanuli Selatan sebagai kampung halamannya tidak boleh tertinggal dari daerah lain.

Diakuinya, keluarga besar H. Hasan Pinayungan Pasaribu telah bermusyawarah dan memintanya maju mencalon Bupati Tapsel di Pilkada tahun 2024. Demikian juga di Partai Gerindra, Ketua Umum Prabowo Subianto telah memberi perintah penugasan.

Mengenai keluhan masyarakat selama ini, harapan dan permintaan masyarakat, sebagian besar telah didengarkan olehnya dan para pendiri Yayasan H. Hasan Pinayungan Pasaribu. Maka karena itulah ia diminta untuk maju di Pilkada demi mewujudkan cita-cita Tapsel kembali bangkit.

Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP Partai Gerindra yang juga Presiden RI terpilih dan akan dilantik 20 Oktober nanti, memiliki sejumlah program strategis yang  antara lain kemandirian pangan dan kemandirian energi serta program makan bergizi gratis.

Maka demi suksesnya program ini, dipilihlah kader-kader terbaik untuk turun ke daerah mengikuti Pilkada. Hal ini bertujuan, apabila suatu daerah dipimpin kader Partai Gerindra maka kesuksesan program Presiden RI tersebut akan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“Saya paham sulitnya perekonomian saat ini. Saya yakin ibu-ibu di Tapsel banyak yang dengan sangat terpaksa mengajukan pinjaman, meskipun bunganya sangat tinggi. Bahkan banyak yang terjebak pinjaman online atau Pinjol,” sebut Gus dan dibenarkan ibu-ibu.

Ke depan, kata Gus Irawan, persoalan inilah yang harus diselesaikan dengan program-program pemberdayaan perempuan. Sebagai mantan pimpinan Bank Sumut, ia sangat memahami persoalan pinjaman berbunga tinggi tersebut.

Gus Irawan memahami apa sebab dan apa alasan masyarakat harus tunduk pada pinjaman berbunga tinggi itu. Meskipun pada dasarnya ada lembaga perbankan yang bunga pinjamannya sangat jauh lebih rendah.

“Ke depannya, kita bentuk Kelompok Pemberdayaan Mikro Perempuan seperti program Sumut Sejahtera. Kemudia kita formalkan. BKMT menjadi kelompok pemberdayaan perempuan Tapsel. Insya Allah masalah-masalah ini bisa kita tuntaskan,” tegasnya.

Sekaitan pembagunan infrastruktur, khususnya jalan. Gus Irawan sangat prihatin, karena pada dasarnya Pemkab Tapsel punya anggaran yang lumayan besar dan cukup untuk membangun itu. Tetapi malah tidak melaksanakannya.

Tahun 2021 kurang lebih Rp 237 miliar dan tahun Rp 2022 sekitar Rp345 miliar anggaran yang tidak dipakai Pemkab Tapsel atau SiLPA dan dibiarkan ‘mengendap’ di bank. Tahun 2023, sekitar Rp115 miliar.

Semestinya ini kan digunakan untuk pembangunan, dan bila sebahagiannya saja digunakan pembangunan jalan, kondisi jalan di Angkola Barat dan Angkola Sangkunur tidaklah separah sekarang.

Baca Juga :  Tapsel Bangkit: Gotong Royong Warga Usai Banjir Hantam Tiga Desa

“Sedangkan untuk program yang sudah baik akan diupayakan peningkatannya di masa akan datang, serta berjuang agar program pemerintah provinsi dan pemerintah pusat banyak mendarat di Tapsel. Sekaligus kita berharap untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah-tengah masyarakat, ujar Gus Irawan mantan tiga periode Dirut Bank Sumut itu.

SYAHRUL PASARIBU

Bupati Tapsel peridoe 2010-2015 dan 2016-2021 H. Syahrul M. Pasaribu, menegaskan bahwa keluarga besar H. Hasan Pinayungan hanya meminta dan merestui Gus Irawan Pasaribu yang maju di Pilkada Tapsel.

Selanjutnya, politisi Partai Golkar ini bercerita kondisi Tapsel di awal ia menjabat Bupati. Akibat kondisi jalan yang sangat hancur, warga mengandalkan kuda untuk mengangkut buah salak di Kecamatan Angkola Barat misalnya di Sisundung dan Siuhom. Dengan program yang konsisten dan berkesinambungan sebagiannya, jalan sudah hotmix.

Kemudian tidak terkoordinirnya kelompok masyarakat. Sehingga dengan bermodalkan pendekatan yang baik, semua yang tercerai berai itu menjadi kompak membentuk satu wadah berhimpun seperti BKMT, Forkala, NNB dan lainnya.

Selanjutnya tentang lima ratusan jiwa warga Dusun Tangga Batu Desa Siuhom, yang tidak ada fasilitas penerangan listrik. Saat di periode pertama Gus Irawan anggota DPR RI, dia memperjuangkan masuknya PLN ke Dusun itu yang sebelumnya tahun 2014 sudah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat yang kapasitasnya terbatas.

Merespon banyaknya keluhan masyarakat tentang lambatnya pembangunan tiga tahun belakang ini khususnya infrastruktur jalan, Syahrul menyatakan keprihatinannya dan mohon maaf atas keadaan itu.

Syahrul Pasaribu, menceritakan dampak Covid yang paling berat dihadapi daerah termasuk Tapsel adalah tahun 2020. Karena terjadi pemotongan anggaran oleh pemerintahan atasan dan adanya refocusing untuk menangani Covid.

“Faktanya APBD Tapsel 2020 ditetapkan sekitar Rp1,5 triliun, tetapi karena adanya pemotongan anggaran dan penyetopan DAK dari pemerintah pusat, maka realisasi pendapatan daerah hanya sekitar Rp1,3 triliun, akan tetapi masih pantas disyukuri karena ‘belanja modal’ (program pembangunan yang dinikmati masyarakat seperti bangun jalan, jembatan, irigasi, jalan usaha tani dan bangun gedung serta lainnya) masih dapat direalisasi sebesar sekitar Rp316 miliar (23,39 % dari keseluruhan realisasi belanja) dan SiLPA pun hanya puluhan miliar,” ujarnya

Adapun untuk APBD 2021, pendapatan daerah sudah membaik dengan realisasi Rp.1,5 triliun, akan tetapi belanja modal hanya Rp236 miliar lebih (18,26 % dari keseluruhan realisasi belanja) dengan SiLPA sebesar Rp237 miliar.

Sedangkan APBD 2022, pendapatan daerah semakin membaik dengan realisasi Rp1,5 triliun lebih dengan realisai belanja modal Rp305 miliar (21,07 % dari keseluruhan realisasi belanja) dengan SiLPA yang sangat besar Rp345 miliar. Untuk Tahun Anggaran 2023, pendapatan daerah lebih baik lagi dengan Rp1,6 triliun dengan SiLPA sekitar Rp115 miliar.

Dari fakta tersebut, kata Sekretaris Wantim Golkar Sumut itu, rasanya kurang tepat perlambatan pembangunan utamanya di bidang infrastruktur di tiga tahun terakhir ini, oleh pimpinan daerah selalu mengalaskan dampak Covid.

“Akan tetapi, bisa jadi disebabkan kekurangcermatan dalam menyusun program dan mengeksekusi atau melaksanakan program yang sudah ditampung dalam APBD sehingga mengakibatkan SiLPA yang besar,” pungkas Syahrul Pasaribu.

Please rate this

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *