Tapsel Butuh Pemimpin Pintar Merasa, Bukan Merasa Pintar

Redaksi
Foto kunjungan Paslon Bagusi (Bersama Gus dan Syahbuddin) di halaman Bagas Godang Pintu Padang, Batang Angkola, Tapsel, yang dihadiri seribuan orang.

KompasReal.com , Tapsel – Keputusan Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA, Anggota Komisi XI DPR RI, turun untuk mengabdikan diri membangun Tapanuli Selatan melalui kontestasi Pilkada 2024, menjadi puncak pergolakan hati tetapi menjadi opsi terbaik.

“Awalnya memang berat bagi saya. Namun setelah melalui perenungan panjang, jalan hidup untuk mengabdi ke Bona Pasogit (kampung halaman) Tapsel adalah pilihan terbaik bagi saya,” tegas Gus Irawan, Jumat (7/9/2024).

Itu diutarakan Gus yang merupakan calon Bupati Tapsel, di hadapan seribuan warga Batang Angkola, di halaman Bagas Godang Pintu Padang. Turut mendampingi, calon Wakil Bupati, Jafar Syahbuddin Ritonga.

Hadir di acara itu Syahrul Pasaribu Bupati Tapsel periode 2010-2015 dan 2016-2021, sejumlah Anggota DPRD, Raja Bagas Godang Pintu Padang Wilsa Tiven Daulay, para tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan anggota BKMT dan lainnya.

Gus Irawan mengatakan, ada begitu banyak aspirasi yang diterima baik secara langsung maupun pemberitaan media. Menyebutkan bahwa Tapsel hari ini sedang tidak baik-baik saja. Terjadi perlambatan pembangunan di Tapsel, kurun waktu tiga tahun terakhir ini.

“Katanya SiLPA Tapsel tembus di angka ratusan miliar di tiga tahun terakhir. Yakni 2021 sebesar Rp247 miliar, 2022 Rp345 miliar dan 2023 Rp115 miliar,” katanya, yang diamini Anggota DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe dan Haris Yani Tambunan yang hadir di acara itu.

Kondisi SiLPA yang begitu besar artinya uang rakyat melalui pemkab Tapsel idle (menganggur atau parkir di Bank), menurut mantan Dirut PT. Bank Sumut itu, tidak baik terhadap percepatan pembangunan dan pertumbuhan perekonomian serta peningkatan kesejahteraan di suatu daerah.

Persoalan Tapsel seperti membengkaknya SiLPA disertai beragam permasalahan lain, tidak serta merta membuat Gus Irawan tipis telinga hingga menelannya bulat-bulat. Gus pun menggali akurasi kebenarannya dengan cara krosschek langsung turun ke lapangan.

“Dan memang, dari sejumlah kecamatan di Tapsel yang sudah saya kunjungi, banyak keluhan dan persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak yang saya terima. Seperti banyaknya infrastruktur jalan yang rusak. Rakyat butuh kehadiran pemerintah secara responsif dan nyata,” ungkapnya.

Sehingga dalam perjalanannya, membenahi Tapsel pun menjadi sebuah keterpanggilan hati bagi Gus Irawan di penghujung karirnya di dunia politik, serta membangun hablum minannas (hubungan dengan manusia).

“Sebab, dengan Insha Allah nantinya terpilih menjadi pemimpin di Tapsel bersama Bere Syahbuddin, dengan niat tulus dan ikhlas membangun daerah serta SDM nya secara maksimal, maka kita telah menjadi manusia bermanfaat bagi manusia lainnya,” ujarnya.

Sedangkan Calon Wakil Bupati Tapsel, H. Jafar Syahbuddin Ritonga menyebutkan, dipercaya mendampingi Gus Irawan jadi berkah tersendiri baginya. Harapan untuk mewujudkan Tapsel Kembali Bangkit menjadi sebuah keniscayaan yang nyata.

Baca Juga :  Diduga Ikut Politik Praktis di Pilkada, Foto Direktur BUMD Tapsel Viral

“Saya mengetahui betul akan sepak terjang Tulang Gus ini manakala memikul amanah dan tanggung jawab. Boleh dikatakan beliau selalu berhasil di tiap jabatan yang pernah ia emban selama ini,” kata Syahbuddin.

Dicontohkan, seperti menyelamatkan Bank Sumut dari keterpurukan dampak krisis moneter, yang ketika itu menjadi Direktur Utama Bank Sumut (dulu bernama BPDSU) di tahun 2000 di saat Gus berusia 36 tahun.

Jafar pun mengaku, bila nantinya pasangan calon (paslon) dengan tagline ‘Bagusi’ atau Bersama Gus dan Syahbuddin itu diberikan amanah memimpin Tapsel, siap mengikuti ritme Gus Irawan dalam memberhasilkan pembangunan Tapsel di semua sektor.

Mewakili tokoh adat dan ulama, Raja Asal Harahap, mengaku bersukacita setelah mendengar langsung pemaparan Gus atas kebesaran hatinya meninggalkan ibu kota Jakarta demi Tapsel kembali bangkit.

“Jika selama ini saya masih ada keraguan apakah memang benar, kalau Amang Gus mau turun gunung hanya untuk membagusi (memperbaiki) Tapsel, maka hari ini saya sudah yakin, mendengar langsung,” ujarnya.

Kepada warga Tapsel tanpa terkecuali, Raja Asal mengajak untuk tidak menyia-nyiakan momentum hadirnya Paslon Bagusi, pada Pilkada Tapsel 27 November mendatang.

“Dapat kita bayangkan, Tapsel ke depan ini dipimpin sosok sekaliber Gus Irawan akan seperti apa kemajuannya kita masyarakat, harus siap-siap lari kencang membersamai derap laju pembangunan yang akan beliau (Gus dan Syahbuddin) wujudkan,” ujarnya.

Pada kunjungan Paslon Bagusi itu, warga mengeluhkan berbagai hal utamanya di bidang pertanian seperti seringnya jebol irigasi Paya Sordang yang menjadi sumber air ke persawahan warga Batang Angkola.

Mereka berharap, jika nanti Paslon Bagusi terpilih menjadi pimpinan Tapsel agar terus memperhatikan perawatan irigasi tersebut, agar kejadian seperti di tahun 2022, yakni jebolnya irigasi yang sampai empat bulan baru tertangani, sehingga areal persawahan sekitar 800 Ha gagal panen yang merugikan petani sekitar Rp20,8 miliar tidak terulang.

Anggota pengajian Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tapsel mengungkapkan optimisme serupa. Mereka yakin, Tapsel dinakhodai figur seperti Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin akan menjadi pengayom.

“Selama Tapsel dipimpin Bupati Syahrul Pasaribu, ibu-ibu pengajian BKMT selalu diayomi dan di setiap acara pengajian akbar berupaya selalu hadir. Kami rindu suasana itu. Kami yakin bersama pak Gus-Jafar, itu akan terhadirkan kembali,” ungkap mereka.

Sementara itu, Syahrul M. Pasaribu, mantan Bupati Tapsel dua periode, yang turut hadir di acara itu berterimakasih atas kenangan manis yang masih sangat segar diingatan para ibu-ibu anggota pengajian BKMT.

“Sejatinya memang, seorang pemimpin itu harus selalu hadir di tengah-tengah rakyat, baik itu saat dibutuhkan ataupun tidak. Ia harus menjadikan rakyatnya sebagai urat nadinya dalam memimpin,” sebut Syahrul.

Mengenai kondisi Tapsel hari ini, menurut apa yang kita saksikan dan disampaikan banyak pihak ke Syahrul, ada kemandekan pembangunan serta cenderung mengalami kemunduran pencapaian di segala aspek.

Baca Juga :  Bupati Tapsel Tekankan Program Jaminan Sosial, Sekolah Rakyat, Hingga Reforma Agraria dan MBG

Syahrul memandang, keadaan itu terjadi karena kurangnya keseriusan pimpinan Tapsel saat ini melaksanakan berbagai program yang telah disetujui bersama Bupati dengan DPRD di dalam APBD.

“Sehingga serapan anggaran tidak optimum yang mengakibatkan SiLPA yang ratusan miliar itu di tiga tahun belakangan ini atau dengan kata lain uang rakyat “ditidurkan” di Bank,” ujar pendiri BKMT Tapsel tersebut.

Syahrul prihatin dengan hal itu dan heran karena Pemkab Tapsel selalu mengalaskan perlambatan pembangunan akibat adanya refocusing APBD di masa Covid-19. Harusnya kalau memang karena refocusing saja tidaklah sampai ratusan miliar SiLPA nya. Ini menggambarkan sikap seorang pimpinan yang ambivalen.

“Karena itu ke depan dibutuhkan sosok pemimpin Tapanuli Selatan yang pintar merasa dan bukan yang merasa pintar,” tegas Bupati Tapsel dua periode tersebut.

Untuk menyegarkan ingatan kita, Covid-19 ditegaskan pemerintah sebagai pandemi di akhir Maret 2020. Di tahun itu semua anggaran pembangunan pemerintah provinsi maupun kebupaten/kota dilakukan pemotongan transfer pemerintah pusat ke daerah untuk seterusnya dilakukan refocusing untuk mengatasi Covid-19.

Dan untuk diketahui SiLPA APBD Tapsel di tahun 2020 hanya 40 miliar atau tak seperti tahun setelahnya yang selalu ratusan miliar rupiah. Demikian juga insentif daerah yang diperoleh Tapsel dari pemerintah atasan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Karenanya, Syahrul Pasaribu mengingatkan sekaligus menekankan masyarakat supaya lebih cerdas menentukan pilihan terhadap suatu kepemimpinan, yakni melalui momen Pilkada 2024 untuk Tapsel kembali bangkit.

“Paslon Bagusi, track-record nya sudah tak diragukan dan networking (jaringan) nya luas. Sangat layak dan pantas kita dukung bersama-sama demi kembalikan kejayaan Tapsel. Tanggung jawab baik buruknya daerah serta generasi anak-cucu kita di masa mendatang, ditentukan oleh pilihan kita di 27 November mendatang,” pesannya.