KompasReal.com, Padangsidimpuan – Sebuah video yang merekam keributan di Puskesmas Pokenjior, Kecamatan Angkola Julu, Kota Padangsidimpuan, viral dan memicu kemarahan publik.
Dalam video tersebut, seorang ayah bernama Parlagutan Siregar memprotes keras pelayanan puskesmas yang dianggap buruk setelah anaknya yang masih balita tidak mendapatkan penanganan cepat dan terabaikan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Dengan nada putus asa, Parlagutan merekam kejadian tersebut sambil mempertanyakan mengapa anaknya yang terbaring lemah dengan pendarahan di telinga dan tidak sadarkan diri tidak segera ditolong.
Video itu menunjukkan kondisi memprihatinkan sang balita yang terbaring di ranjang IGD tanpa penanganan yang memadai.
Keributan pun pecah karena ayah pasien merasa pelayanan yang diberikan sangat lambat dan tidak sesuai dengan kondisi kritis anaknya.
Video ini dengan cepat menyebar di media sosial dan menuai kecaman dari warganet yang geram dengan pelayanan yang dianggap tidak profesional.
Pihak puskesmas, melalui perawat inisial NP, mengklaim bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan awal dan konsultasi dengan dokter, serta membersihkan telinga pasien sebelum dirujuk.
Namun, bantahan ini tidak meredakan amarah publik yang sudah terlanjur kecewa dengan apa yang mereka lihat dalam video tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan tajam dan memicu pertanyaan tentang standar layanan gawat darurat di Puskesmas Pokenjior.
Masyarakat menuntut adanya investigasi mendalam dan perbaikan sistem pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Bagaimana mungkin seorang balita yang dalam kondisi kritis bisa terabaikan di ruang IGD? Pertanyaan ini terus bergema di media sosial, menuntut jawaban dan tindakan nyata dari pihak terkait. (Tim)