KompasReal.com – Perundungan, atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying, adalah tindakan agresif yang disengaja dan dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuatan atau kekuasaan terhadap individu lain yang merasa tidak berdaya untuk melawan. Tindakan ini bertujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau menimbulkan kerugian bagi korban, dan biasanya terjadi secara terus-menerus.
Jenis-Jenis Perundungan
Perundungan tidak selalu berbentuk kekerasan fisik, namun dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk:
- Perundungan Fisik: Melibatkan kontak fisik yang menyakitkan, seperti memukul, menendang, mendorong, menjambak, atau merusak barang milik korban.
- Perundungan Verbal: Menggunakan kata-kata yang menyakitkan, seperti mengejek, menghina, menjuluki, mengancam, memaki, atau menyebar rumor/gosip.
- Perundungan Sosial (Relasional): Berusaha merusak reputasi atau hubungan sosial korban, misalnya dengan mengucilkan, menyebarkan kebohongan, atau memanipulasi teman agar menjauhi korban.
- Perundungan Siber (Cyberbullying): Perundungan yang dilakukan melalui media digital atau internet, seperti pesan teks, email, atau media sosial, termasuk menyebarkan foto/video memalukan atau membuat akun palsu untuk mengintimidasi.
Dampak Negatif Perundungan
Perundungan meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi korban, tetapi juga bagi pelaku dan saksi.
Bagi Korban:
- Kesehatan Mental: Mengalami stres, kecemasan, depresi, gangguan tidur, rendah diri, hingga trauma. Dalam kasus ekstrem, dapat memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
- Fisik: Keluhan fisik seperti sakit kepala, sakit perut, nyeri otot, hingga penurunan sistem kekebalan tubuh.
- Akademik/Pekerjaan: Penurunan fokus belajar atau produktivitas kerja, malas ke sekolah/tempat kerja, dan penurunan prestasi.
- Sosial: Sulit percaya pada orang lain, menarik diri dari lingkungan sosial, dan merasa kesepian.
Bagi Pelaku:
- Cenderung menjadi pribadi agresif dan pro terhadap kekerasan.
- Berisiko terlibat dalam masalah sosial atau tindak kriminal di masa depan.
- Kurang memiliki empati dan toleransi.
Bagi Saksi:
- Dapat merasa tertekan, cemas, takut menjadi korban berikutnya, atau bahkan menganggap perilaku perundungan sebagai hal yang wajar dan menirunya.
Penyebab Perundungan
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi pelaku perundungan antara lain:
- Pernah menjadi korban perundungan dan ingin membalas dendam.
- Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga.
- Rasa iri, ingin mendominasi, atau ingin diterima dalam suatu kelompok.
- Kurangnya pemahaman tentang empati dan konsekuensi perbuatan.
- Merasa memiliki kekuasaan atau kekuatan yang lebih.
Cara Mencegah dan Mengatasi Perundungan
Pencegahan perundungan memerlukan kerja sama dari semua pihak: anak/siswa, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
- Edukasi dan Kesadaran: Memberikan pemahaman menyeluruh tentang apa itu perundungan, jenisnya, dan dampak buruknya kepada semua pihak.
- Menciptakan Lingkungan Aman: Sekolah dan tempat kerja perlu menciptakan budaya yang aman, nyaman, dan sehat, serta menerapkan sanksi tegas bagi pelaku perundungan.
- Peran Keluarga: Orang tua harus membangun pola asuh yang penuh kasih sayang, mengajarkan etika, membangun rasa percaya diri anak, dan mengajarkan cara menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.
- Meningkatkan Empati: Mendorong anak dan remaja untuk mengembangkan empati, kepedulian, dan sikap saling menghargai perbedaan.
- Tingkatkan Keberanian Melapor: Penting untuk mendorong korban dan saksi agar berani melapor kepada orang dewasa yang dipercaya (guru, orang tua, konselor, atau pihak berwenang) dan memastikan adanya tindak lanjut yang serius.
- Penguatan Diri: Bagi individu, penting untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mencari teman yang suportif.
Perundungan adalah masalah serius yang harus dihentikan. Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan, di mana setiap individu merasa aman, nyaman, dan dihargai. (KR/gm)