kompasreal

Batu Jomba: Jalan Rusak Berulang, Arus Lalu Lintas Terus Terganggu

redaksi
Keterangan Foto: Jalan Nasional Batu Jomba rusak parah akibat curah hujan tinggi.

Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, KompasReal.com – Curah hujan tinggi kembali menguji kekuatan Jalan Nasional Batu Jomba, di Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Ruas jalan sepanjang 40-50 meter itu kembali ambruk, membuat arus lalu lintas terganggu.

Kendaraan bertonase berat yang hendak melintas kerap terjebak macet hingga berhari-hari.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Sumatera Utara memang terus berjibaku memperbaiki ruas jalan tersebut. Sejumlah alat berat terlihat bekerja keras mengangkat, memotong, menimbun, dan meratakan badan jalan dengan material tanah bercampur bebatuan.

“Kontur tanahnya labil dan bergerak (zona lintasan sesar aktif angkola dan sesar toru-red). Namun demikian, kita (Kementerian PUPR) terus memantau bahkan melakukan perbaikan secara kontinu,” kata Manaek Manalu, Kepala Satuan Kerja Pelayanan Jalan Nasional Wilayah 2 (PJNW), PPK 2.2 Tarutung – Padangsidimpuan, dikutip dari Antara.

Namun, upaya perbaikan yang dilakukan seolah tak kunjung tuntas. Kerusakan kembali terjadi begitu hujan mengguyur.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tapsel AKP Daniel Saragih mengakui hal ini.

“Meski dilakukan perbaikan secara kontinu oleh pihak terkait, badan jalan yang baru diperbaiki sering cepat mengalami rusak parah apalagi di saat turun hujan. Jalan menurun dan menanjak Batu Jomba berubah lumpur dan licin,” ungkapnya.

Polres Tapsel mengimbau pengguna jalan untuk sementara menghindari Batu Jomba dan menggunakan jalur alternatif.

“Kita mengimbau para pengguna jalan Batu Jomba untuk sementara melalui jalur alternatif. Mengingat kondisi badan jalan licin berlumpur. Kerusakan badan jalan sering diperparah akibat lintasan truk-truk tonase berat,” ujar Daniel.

Solusi Jangka Panjang Diperlukan

Masalah kerusakan jalan di Batu Jomba bukan hanya soal perbaikan yang belum tuntas. Posisi jalan yang berada di zona lintasan sesar aktif menjadi faktor utama. Solusi jangka panjang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga :  Pengemudi Becak Sipirok Antusias Dukung Defri Siregar di Pelantikan DPRD Tapsel

Catatan Wartawan dari berbagai sumber yang  tidak disebut namanya berpendapat perlu ada kajian mendalam mengenai kondisi tanah dan struktur jalan. Mungkin diperlukan teknologi khusus untuk membangun jalan yang tahan terhadap pergerakan tanah.

Please rate this

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *