“Saat saya tinggalkan Tapsel di tahun 2021, kalau tidak salah di TSM dengan kas sekitar Rp24 miliar. Begitu juga di sekitar bulan Agustus 2023 di saat direktur TSM ditinggalkan pak Syahril, dengan kas Rp34-35 miliar,” katanya.
Akan tetapi, sambung Syahrul, dipimpin direktur saat ini yang mulai menjabat akhir tahun 2023 sampai sekarang, timbul masalah dan sedang ditangani APH sesuai berita yang sudah beredar luas di media, perlu ditangani serius.
“Apalagi selama ini PT. TSM yang mengelola pasar di Tapanuli Selatan dan menerima deviden dari PT. ANA menjadi sumber pendapatan daerah,” imbuhnya.
Demikian juga munculnya masalah lingkungan di Desa Batu Godang, Angkola Sangkunur, atas terbitnya ijin pendirian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di tengah pemukiman warga pada tahun 2024 menjelang Pilkada yang lalu, perlu menjadi perhatian semua pihak.
“Oleh karena itu, kita berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati Tapsel agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan memberi terobosan-terobosan baru demi Tapsel kembali bangkit,” harap mantan Bupati Tapsel dua periode itu.
Sebelumnya, Tokoh Masyarakat Desa Pahae Aek Sagala Syamsul Bahri Siagian mengucapkan selamat datang kepada Bupati Tapsel beserta rombongan.
“Kami berharap perhatian pak Bupati, kalaupun keadaan keuanganTapsel sedang sulit, agar tetap memperhatikan pembangunan untuk masyarakat Kecamatan Sipirok khususnya Desa Pahae Aek Sagala,“ pintanya.
Di penghujung acara, Bupati Tapsel beserta rombongan, menyerahkan zakat ASN sebanyak 40 orang, dan bantuan untuk Masjid Baiturrahman berupa vacum cleaner beserta Al-qur’an.
Tampak hadir Wakil Ketua DPRD beserta Anggota DPRD Tapsel, Sekda, para Asisten, Staf Ahli Bupati, pimpinan OPD, Kabag, Camat Sipirok beserta forkopimcam, Ketua TP. PKK Tapsel beserta anggota, Wakil Ketua TP. PKK Tapsel.
Hadir juga Ketua DWP Tapsel beserta anggota, Ketua TP. PKK Kecamatan Sipirok, Kepala Desa/Lurah se-Kecamatan Sipirok, organisasi keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan masyarakat Desa Pahae Aek Sagala.