KompasReal.com, Mandailing Natal – Kasus dugaan penelantaran pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, yang terjadi lima bulan lalu, masih berlanjut. Sairin Rangkuti, suami dari almarhumah Sahrida Nasution, akhirnya melapor ke polisi karena merasa pihak rumah sakit tidak peduli.
Sairin mengatakan, setelah kejadian itu, rumah sakit dan dokter yang menangani tidak pernah menghubunginya. Karena merasa diabaikan, ia memutuskan untuk menempuh jalur hukum agar kasus yang menimpa istrinya bisa diusut sampai selesai.
“Saya sudah capek menunggu niat baik dari dokter Syafran Harahap dan Direktur RSUD Panyabungan, dokter M. Rusli Pulungan,” kata Sairin kepada wartawan, Kamis (9/10/2025) sore.
Sairin merasa RSUD Panyabungan menyepelekan kasus ini dan menganggap kematian istrinya biasa saja.
“Saya sudah memberikan kuasa kepada pengacara dari LBH Menara Keadilan Madina, dan saya berharap mereka bisa membantu saya,” ujarnya.
Sairin mengaku sudah merelakan kepergian istrinya. Namun, ia mempermasalahkan tidak adanya tindakan medis yang dilakukan oleh dokter dan rumah sakit.
“Seolah-olah istri saya dibiarkan begitu saja, seperti tidak ada harganya nyawa manusia,” ucapnya dengan sedih.
Pengacara dari LBH Menara Keadilan, Solahuddin Hasibuan, mengatakan prihatin dengan kejadian yang menimpa istri Sairin.
“Setelah mendengar cerita dari Sairin, kami setuju untuk membawa masalah ini ke pengadilan, baik pidana maupun perdata,” kata Solahuddin, Jumat (10/10/2025).
Saat ini, LBH Menara Keadilan sedang mengumpulkan bukti-bukti, termasuk keterangan saksi, foto, dan rekaman.
Solahuddin mengatakan akan membuat laporan ke Polres Madina setelah mengirim surat teguran kepada pihak terkait.
Selain itu, LBH Menara Keadilan juga akan mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri (PN) Mandailing Natal untuk meminta ganti rugi.
Solahuddin menjelaskan, kasus ini bisa dijerat dengan Undang-Undang Kesehatan tentang kesalahan praktik dokter. Dokter yang bersangkutan juga bisa dicabut izin praktiknya.
Sebagai informasi, Sahrida Nasution, warga Desa Hutabargot Setia, meninggal dunia pada Rabu (14/5/2025) setelah tiga hari diduga tidak dirawat dengan baik di RSUD Panyabungan.
Kasus ini sudah lima bulan berlalu, dan Sairin Rangkuti merasa tidak ada itikad baik dari pihak RSUD Panyabungan maupun dokter yang bertugas. (KR/WM)