Padangsidimpuan, KompasReal.com – Maraknya penggunaan handphone (HP) di kalangan pelajar menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Meskipun membawa HP ke sekolah dapat menjadi sumber belajar, sekolah berhak membuat aturan jika dianggap mengganggu konsentrasi belajar. Namun, aturan penahanan HP harus disertai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan menjamin keamanan HP tersebut.
Penggunaan HP memiliki dampak positif dan negatif, tergantung penggunaannya. Sekolah yang bijak akan memanfaatkan HP sebagai alat belajar, namun tetap perlu aturan jika penggunaannya berdampak negatif.
“Kalau terjadi penahanan HP, maka SOP harus jelas. Mulai dari Berita Acara Penahanan HP hingga keterjaminan HP tidak rusak dan tidak hilang. Dibuat juga jangka waktu penahanan HP serta pengembaliannya,” ujar pengamat pendidikan Tabagsel Pahri Efendi Harahap
SOP yang jelas, lanjut pengamat, penting untuk memberikan kepastian dan kepercayaan kepada orang tua siswa. Tanpa SOP yang transparan, penahanan HP justru berpotensi menimbulkan masalah baru, seperti kerusakan atau kehilangan HP. Peraturan sekolah perlu dievaluasi dan diperbaharui jika tidak mampu menjamin keamanan barang milik siswa.
“Kita hormati peraturan yang dibuat oleh sekolah. Tetapi, harus memberikan kepastian dan keterjaminan HP siswa,” tegasnya.
Kejelasan SOP, termasuk mekanisme penahanan, penyimpanan, dan pengembalian HP, sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan konflik antara sekolah dan orang tua siswa. Sekolah perlu memastikan bahwa kebijakan yang dibuat tidak hanya efektif dalam menjaga kondusivitas belajar, tetapi juga melindungi hak-hak siswa.