Pemerintah Pusat Tambah 5.000 Unit Kuota Program 3 Juta Rumah di Sumut, Total Jadi 20.000 Unit

Redaksi

KompasReal.com, MEDAN – Kabar gembira bagi masyarakat Sumatera Utara (Sumut). Pemerintah pusat menambah kuota Program Tiga Juta Rumah untuk provinsi ini sebanyak 5.000 unit pada tahun ini. Penambahan ini menjadikan total kuota Sumut meningkat dari 15.000 menjadi 20.000 unit.

​Keputusan ini disetujui langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, setelah sebelumnya Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengusulkan peningkatan kuota untuk tahun depan. Namun, Menteri Maruarar memutuskan untuk merealisasikannya lebih cepat, yaitu pada tahun ini juga.

​Menteri PKP Maruarar Sirait menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak agar target pembangunan dapat tercapai dalam waktu singkat.

​”Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Ini tinggal tiga bulan lagi, jadi harus kompak,” ujar Maruarar dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/10/2025). “Nanti Pak Gubernur bantu soal perizinan, bank bantu soal pendanaan, dan lainnya,” sambungnya.

​Maruarar juga menggarisbawahi bahwa Program Tiga Juta Rumah tidak sekadar menyediakan hunian, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Program ini menciptakan ekosistem yang melibatkan penjual material, kontraktor, developer, hingga perbankan.

​”Program ini menciptakan ekosistem ekonomi yang luas… Seperti saat ini, Bank BRI mempermudah UMKM bidang konstruksi mengakses pendanaan,” kata Maruarar.

​Keputusan penambahan kuota ini diumumkan saat acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Regale International Convention Centre, Medan, Kamis (9/10).

​Gubernur Sumut Bobby Nasution menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kita sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang langsung menambah kuota 5.000 unit tahun ini. Developer, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan semua menyatakan siap, jadi kita harus optimistis target ini bisa tercapai,” ujar Bobby.

​Menurut Gubernur Bobby, penambahan kuota ini adalah langkah krusial mengingat tingginya kesenjangan antara kebutuhan rumah dengan ketersediaan (backlog) di Sumut, yang masih mencapai sekitar 938.217 rumah tangga.

Baca Juga :  Api Lalap Makodim Poso, Diduga Korsleting Listrik

​”Backlog kita cukup tinggi. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah, belum lagi yang belum layak huni,” katanya. “Jadi kita harus kejar agar masyarakat kita bisa segera memiliki tempat tinggal yang layak,” tegasnya.

​Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian menambahkan bahwa sektor perumahan memiliki efek ganda (multiplier effect) yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

​”Program Tiga Juta Rumah diperkirakan berkontribusi sekitar 2% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, program ini juga melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat,” tutup Tito.

​Acara tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Musa Rajekshah, CEO BRI Group Hery Gunadi, unsur Forkopimda Sumut, serta sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut, pengembang perumahan, kontraktor, pemasok bahan bangunan, dan pelaku UMKM sektor konstruksi. (KR/dn)