KompasReal.com, Tapsel – Calon Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) No. 1, H. Gus Irawan Pasaribu, serap berbagai keluhan masyarakat empat desa di Kecamatan Angkola Barat, Minggu (6/10/2024) malam.
Saat serap berbagai keluhan di kecamatan itu, masyarakat mengaku sudah jenuh dengan kondisi Kabupaten Tapsel tiga tahun belakangan yang jauh dari kata sejahtera.
“Misalnya di desa kami di Lobu Layan. Nyaris tak pernah tersentuh pembangunan yang bersumber dari APBD Tapsel,” kesal Mardi Hutasuhut di sela silaturahmi dan ngopi bareng bersama Gus Irawan di Desa Sitaratoit, Kecamatan Angkola Barat.
Mardi dan warga lainnya sangat mendambakan adanya perubahan, agar pembangunan di Sitaratoit semakin meningkat dan roda perekonomian masyarakat semakin bertumbuh.
Masyarakat setempat menginginkan Gus Irawan menang dan menjadi Bupati Tapsel. “Dulu, sewaktu, pak Syahrul (mantan Bupati Tapsel dua periode) menjabat, tengah malam pun mau datang ke desa kami. Dia mau dengar keluh kesah kami,” ujarnya.
“Tapi sekarang, tak lagi ada seperti itu. Ini yang kami harapkan agar jika pak Gus nanti terpilih, mau turun mendengar keluh kesah kami. Saya pribadi berterimakasih atas kehadiran bapak, mau ngopi bareng dengan kami. Ini bukti, malam-malam pun Pak Gus mau turun ke masyarakat,” imbuhnya.
Mardi pun mengajak masyarakat lain untuk kompak membujuk teman atau saudara-saudaranya agar memilih dan memenangkan Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) pada Pilkada Tapsel 27 November nanti.
“Agar, visi dan misi pak Gus dan pak Jafar bisa terlaksana di Kabupaten Tapsel nanti. Supaya dibagusi Tapsel ini agar kembali bangkit menuju kesejahteraan,” pintanya.
Amas Muda Rambe, Tokoh Masyarakat lainnya, juga ucapkan hal yang senada. Dia mengharapkan jika Gus Irawan terpilih, agar segera melengkapi lampu penerangan jalan di Desa Sitaratoit. Agar masyarakat tidak bepergian dari dan ke Desa Sitaratoit.
“Tegas saya katakan, kami siap mendukung pak Gus dan Syahbuddin,” tegasnya sembari meneriakkan, ‘BAGUSI Menang, Tapsel Kembali Bangkit’.
Di kesempatan itu, perwakilan masyarakat dari empat desa secara sahut-sahutan mengutarakan keluh kesah dan aspirasi mereka ke Gus Irawan. Salah satu keluhan mereka soal adanya dugaan praktek politik pada petani.
Kata mereka, petani merasa terintimidasi jika tak memilih pasangan calon (paslon) tertentu. Misal, ada yang menakut-nakuti jika tidak berpihak pada salah satu paslon, maka tak akan memperoleh benih atau pupuk dari pemerintah desa.
Warga akui sudah muak akan intimidasi seperti ini. Belum lagi, jalan usaha tani yang sangat minim di Desa Lobu Layan. Padahal, persoalan itu sudah berulang kali mereka sampaikan ke pemerintah. Namun sampai saat ini tidak ada realisasi.
Yang ada, hanya jalan rabat beton yang dibangunan tahun 2015 lalu dari dana Desa (DD) yang pertama. Masyarakat menilai, sudah sangat wajar jalan usaha tani di Desa Lobu Layan direhab oleh pemerintahan.
Bahkan, salah seorang masyarakat dengan percaya diri menyampaikan, kalau ia berani menghadap kepada Gus Irawan jika terpilih. Di mana, ia akan menuntut untuk meminta perbaikan jalan usaha tani di desa tersebut
Menanggapi berbagai aspirasi dan keluhan itu, Gus Irawan Pasaribu berterimakasih atas antusias warga. Padahal, silaturahmi dan ngopi bareng masyarakat juga tim pemenangan baik di tingkat desa hingga kecamatan ini berlangsung mendadak.
Gus lantas bercerita, awal mencalon Bupati Tapsel, terjadi pertentangan di bathinnya. Bermula pada Hari Raya ‘Idul Fitri 1445 Hijriah lalu, ia bersama keluarga di Yayasan Haji Hasan Pinayungan (YHHP) menggelar halal bihalal di Sentul, Bogor.
Ketika itu, Prof. Bomer Pasaribu, abang tertua mereka yang memimpin halal bihalal memaparkan situasi Kabupaten Tapsel. Saat itu, Gus Irawan sendiri tak serta merta menceritakan kondisi Tapsel saat ini.
Prof. Bomer mendapat cerita terkait situasi Tapsel menurut riset atau survei pada April 2024 mengenai persepsi masyarakat atas kinerja Pemkab Tapsel. Hasil survei menyebut, 67 persen masyarakat sangat tidak puas terhadap pembangunan Tapsel.
“Dan yang tidak puas 17 persen. Sehingga, totalnya 84 persen masyarakat tidak puas. Kemudian, 10 persen puas, 2 persen sangat puas, 2 persen tidak menjawab. Ini situasi yang sangat jarang terjadi di Tapsel,” kata Gus.
Untuk mengabdi ke Tapsel, Gus pun harus kubur mimpinya menjadi Menteri, Wakil Menteri, termasuk DPR RI. Setelah itu, terjadi kesepakatan menunjuknya jadi calon Bupati Tapsel. Awalnya, Gus Irawan mengaku menolak penunjukan itu.
Dia mengatakan, ke Prof. Bomer, kalau di Partai Gerindra memakai sistem demokrasi terpimpin. Harus ada perintah atau penugasan dari Ketua Umum Partai Gerindra, H. Prabowo Subianto, untuk bisa maju mencalon sebagai Kepala Daerah.
Tidak lama berselang atau tepatnya dua hari setelah musyawarah keluarga besar keturunan Alm. H. Hasan Pinayungan itu, berlangsung Rampinas Partai Gerindra dengan agenda kesiapan menghadapi Pilkada.
Adapun inti Rapimnas ini, Ketua Umum H. Prabowo Subianto mendorong kader-kader terbaik Partai Gerindra untuk berkontestasi di Pilkada 2024, guna memastikan program makan bergizi gratis terlaksana secara baik hingga ke tingkat kabupaten dan kota.
“Dan, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa bapak Prabowo Subianto memerintahkan dan menugaskan saya maju di Pilkada Tapanuli Selatan,” terang Gus Irawan.
Gus akui, sangat terenyuh dengan angka ketidakpuasan masyarakat terhadap pembangunan Tapsel total sebanyak 84 persen. “Padahal ingin saya bermain-main dengan cucu tapi ada tugas untuk maju (Bupati) di Tapsel. Bismillah, tidak ada pilihan bagi saya, saya maju,” tandasnya.
Di penghujung silaturahmi hingga larut malam itu, Gus Irawan menyempatkan diri berswafoto dengan masyarakat empat desa yang mendambakannya jadi Bupati Tapsel, demi Tapsel kembali bangkit terwujudkan.
Turut hadir mendampingi Gus Irawan, Ketua DPC Partai Gerindra Tapsel yang juga Wakil Ketua DPRD sementara, Abdul Basith Dalimunthe, beserta Sekjen Nauli Harahap, dan Wakil Ketua, Duha Pasaribu.
Juga anggota DPRD Tapsel terpilih, Eddy Aryanto Hasibuan dan Armen Sanusi Harahap, beserta tim pemenangan dari Kecamatan Angkola Barat dan koordinator desa, serta tokoh masyarakat lainnya.