Kompas.Real.com, Medan – Bila pada debat publik pertama Pilkada Tapanuli Selatan, paslon nomor urut satu (No. 1) Gus Irawan Pasaribu-Jafar Syahbuddin Ritonga, dinilai unggul, demikian halnya pada debat kedua.
Di Debat kedua yang digelar di Hotel Santika Premier Dyandra, Kota Medan, pada Senin (11/11/2024) siang ini, paslon yang dikenal dengan BAGUSI ataua Bersama Gus Irawan dan Syahbuddin, lagi-lagi menunjukkan karakter dan kapasitasnya yang mumpuni.
Dibanding rivalnya paslon nomor urut dua (No. 2) Dolly Pasaribu-Parulian Nasution, BAGUSI yang maju Pilkada Tapsel dari jalur partai politik itu dinilai unggul jauh dalam penguasaan materi dan pemaparan dengan memanfaatkan waktu secara maksimal.
“Bisa disimpulkan, dari debat kedua ini Gus Irawan- Syahbuddin unggul jauh dari Dolly-Parulian,” kata akademisi dari Universitas Medan Area (UMA), Ara Auza, SSos, MIKom, ke wartawan usai menyaksikan debat lewat live streaming KPU Tapanuli Selatan.
Staf Pengajar Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA) ini mengaku sengaja menyaksikan Debat Publik Kedua Pilkada Tapsel, karena menilai akan berlangsung panas dan menarik seperti halnya pada saat debat pertama yang diadakan di Paluta.
“Ya sesuai dengan perkiraan saya. Debat kedua ini juga akan berlangsung sangat menarik dan panas, yang dibumbui saling sindir antar kedua paslon. Saling menguji track record antar kedua paslon,” nilai Ara.
Berkaca dari debat kedua ini, Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) tersebut menyimpulkan, bahwa secara keseluruhan Gus Irawan-Jafar Syahbuddin, unggul jauh di segala hal dari paslon Dolly-Parulian.
“Kita bisa lihat, pasangan No. 1 menguasai dan memahami setiap topik / materi yang dibahas. Keduanya memberi jawaban dan tanggapan secara mendetail dan mengena. Tampil tenang dan mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan pas,” ujar Ara Auza.
Sementara pasangan Dolly Pasaribu dan Parulian Nasution, Ara memandang. sering menyampaikan jawaban dan tanggapan di luar tema. Paslon No. 2 ini terkesan tampil panik dan gugup, ditandai dengan jawaban dan tanggapan yang selalu melewati waktu.
“Jawaban dan tanggapan Dolly-Parulian ini sering tak nyambung. Bahkan tidak jarang jawaban atau tanggapan keduanya justru menjadi blunder,” pungkas Ara Auza seraya menyebut dapat dinilai mana dari kedua paslon ini yang betul-betul punya kapasitas.