kompasreal

Air Mata Ibu di Padangsidimpuan, Mimpi Pendidikan Anak Pupus Karena Penggelapan Dana PIP

Keterangan Foto: Sry Rizrianni mengusap air mata saat menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan kembali buku tabungan dana PIP anaknya, Andriz Denderula NST, yang ditahan pihak sekolah.

Padangsidimpuan, KompasReal.com – Bayangan masa depan yang cerah bagi Andriz Denderula NST, sempat sirna. Mimpi melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih aman dan nyaman harus kandas, tak hanya karena keterbatasan ekonomi, tetapi juga karena dugaan penggelapan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang seharusnya menjadi penopang pendidikannya. Air mata Sry Rizrianni, ibunda Andriz warga kelurahan Batang Ayumi Kota Padangsidimpuan yang berstatus janda tak mampu dibendung saat menceritakan kisah pilu ini.

Andriz, anak yang berprestasi, hanya merasakan manfaat PIP sekali, saat duduk di kelas 1 SD. Buku tabungannya, kunci akses menuju dana pendidikan yang seharusnya menemaninya hingga tamat SD, raib ditangan oknum guru salah satu SD ternama di Kota Padangsidimpuan. Dengan alasan yang tak jelas, buku tabungan itu ditahan bertahun-tahun, meninggalkan Sry Rizrianni dalam keputusasaan.

Selama bertahun-tahun, Sry Rizrianni berjuang sendirian, bolak-balik ke sekolah memohon agar buku tabungan anaknya dikembalikan. Namun, jeritan hati seorang ibu yang hanya ingin masa depan terbaik bagi anaknya itu seakan tak didengar. Dana PIP yang seharusnya menjadi hak Andriz, lenyap tanpa jejak.

Baru-baru ini, saat Andriz hendak mendaftar SMA, terungkap fakta mengejutkan. Ternyata, dana PIP atas nama Andriz tercatat cair hingga kelas 6 SD. Namun, hanya dana kelas 1 yang pernah diterima.

” Setelah mengecek ke pihak Bank, ditemukan sisa saldo Rp 695.000 dari total dana yang seharusnya diterima. Saldo tersebut baru bisa dicairkan setelah berjuang keras melengkapi berkas administrasi.” kata Sry Rizrianni, ibunda Andriz .

Buku tabungan Andriz baru dikembalikan pada sekira tanggal 7 Mei 2025, setelah berulang kali didesak. Namun, penyesalan tak mampu menghapus luka mendalam yang telah tertoreh. Kesempatan mendapatkan PIP selama SMP telah hilang, menambah beban berat bagi Sry Rizrianni.

Baca Juga :  Kapolres Padangsidimpuan Tegaskan Pentingnya Keamanan dan Ketaatan SOP dalam Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

Kisah pilu ini bukan hanya tentang kehilangan uang, tetapi juga tentang hilangnya harapan dan mimpi. Sry Rizrianni telah melaporkan kasus ini ke berbagai pihak melalui Ali Yusron Dongoran Sekretaris DPW.LP Nasdem Tabagsel termasuk kepada anggota DPRD Kota Padangsidimpuan dan Dinas Pendidikan Kota Padangsidimpuan namun belum mendapatkan respon yang memuaskan.

” Kita berharap pemerintah dan pihak sekolah segera bertindak untuk mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi Sry Rizrianni dan Andriz. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran berharga agar tidak terulang kembali. Kita akan kawal kasus ini sampai kepihak hukum agar terang – benderang” pungkas Ali Yusron Dongoran kepada Awak Media, Kamis 22 Mei 2025.

 

Please rate this

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *