5 Efek Samping Manjakani untuk Rahim dan Cara Aman Menggunakannya

Redaksi

kompasReal.com, Tapanuli Selatan– Efek samping manjakani untuk rahim kerap menjadi perhatian banyak wanita, terutama yang tertarik menggunakan herbal untuk menjaga kesehatan organ intim. Walau populer dalam berbagai produk kewanitaan, penting untuk memahami risiko yang mungkin muncul sebelum menggunakannya.

Manjakani berasal dari tanaman Quercus infectoria dan sering dipromosikan sebagai bahan alami untuk mengatasi keputihan, menjaga elastisitas vagina, hingga memperbaiki kondisi rahim.

Namun, klaim ini umumnya belum didukung oleh penelitian medis yang kuat, sehingga efek samping manjakani untuk rahim serta keamanannya masih perlu dikaji lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, penggunaan manjakani tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan gangguan pada rahim dan sistem reproduksi.

Efek Samping Manjakani untuk Rahim yang Perlu Diwaspadai

Penggunaan manjakani, baik dalam bentuk supositoria, pil, maupun jamu, dapat memicu efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping manjakani untuk rahim yang perlu Anda waspadai:

1. Perubahan pola haid
Salah satu efek samping manjakani untuk rahim adalah terjadinya perubahan pada volume atau siklus menstruasi. Contoh perubahan ini di antaranya perdarahan hebat (menorrhagia) atau siklus haid yang menjadi tidak teratur.

2. Risiko iritasi dan infeksi
Efek samping manjakani untuk rahim berikutnya adalah munculnya risiko iritasi, peradangan, gatal, atau keputihan yang tidak normal, terutama jika digunakan langsung pada area vagina. Jika produk tidak steril atau tercampur bahan lain yang masih diragukan keamanannya, manjakani juga bisa meningkatkan risiko infeksi pada saluran reproduksi.

3. Reaksi alergi
Penggunaan manjakani pada sebagian wanita dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal, bengkak, kemerahan, atau ruam di area kewanitaan. Jika penggunaan tetap dilanjutkan, efek samping manjakani untuk rahim ini bisa makin berat.

4. Nyeri perut bagian bawah
Efek samping manjakani untuk rahim juga dapat menyebabkan nyeri atau kram di perut bagian bawah. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya iritasi atau peradangan pada rahim dan organ sekitarnya.

Baca Juga :  Belanja Iuran Jaminan Kesehatan Pemkab Pasaman Barat Dipertanyakan

5. Risiko komplikasi pada rahim
Walaupun jarang, efek samping manjakani untuk rahim, terutama pada penggunaan tanpa bukti medis yang cukup, dapat meningkatkan risiko komplikasi pada rahim. Komplikasi ini dapat berupa perdarahan berlebihan, luka pada dinding rahim, atau gangguan pada jaringan rahim.

Saat ini, belum ada rekomendasi resmi mengenai manfaat ataupun keamanan manjakani untuk kesehatan rahim. Penggunaan manjakani perlu lebih berhati-hati, terutama untuk wanita yang sedang hamil, menyusui, atau yang menjalani pengobatan medis tertentu.

Tips Aman Menggunakan Manjakani

Agar terhindar dari efek samping manjakani untuk rahim, simak beberapa panduan berikut:
• Jangan gunakan manjakani dalam jangka panjang tanpa saran dokter.
• Pilih produk manjakani yang sudah terdaftar dan memiliki izin BPOM.
• Hentikan penggunaan manjakani jika muncul nyeri, perdarahan, atau iritasi.
• Konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakan manjakani untuk rahim, terutama jika Anda sedang hamil, menyusui, atau memiliki riwayat penyakit.
• Jangan berikan manjakani kepada anak, remaja, atau wanita dengan gangguan reproduksi.

Memahami efek samping manjakani untuk rahim sangat penting sebelum Anda mengonsumsinya secara rutin. Utamakan selalu keamanan, apalagi jika memiliki riwayat gangguan hormon, perdarahan tidak normal, atau tengah merencanakan kehamilan.

Manjakani memang sering digunakan dalam jamu dan produk kewanitaan, tetapi risikonya bagi rahim tidak boleh dianggap remeh ya. Jika Anda mengalami gejala mencurigakan atau keluhan serius setelah menggunakan manjakani, segera konsultasi melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER.

Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengetahui penyebab keluhan dan menentukan langkah penanganan yang paling tepat, sehingga kesehatan organ reproduksi tetap terjaga.

Sumber berita: Alodokter