Pengurangan itu terjadi akibat minimnya kepedulian Pemkab Tapsel untuk mempertahankannya. Sehingga 1.102 Ha tanah Tapsel di Kecamatan Aek Bilah dan 2.290 Ha di Kecamatan Saipar Dolok Hole, Arse dan Sipirok berpindah ke Kabupaten Tapanuli Utara.
Hilang dan berpindahnya tanah Tapsel dengan total luas 3.392 Ha ini telah pula mendapat pengesahan negara melalui Permendagri No.20 tahun 2022.
Kemudian 329 Ha tanah Tapsel di Desa Batu Horing Kecamatan Batangtoru dan 2.287 Ha di Kecamatan Muara Batangtoru berpindah ke Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hilang dan berpindahnya tanah Tapsel dengan total luas 2.616 Ha di dua kecamatan ini juga telah disahkan melalui Permendagri No.136 tahun 2022.
Ancaman terbesarnya lagi, 4.489 Ha tanah Tapsel di Kecamatan Angkola Sangkunur, 4.515 Ha di Kecamatan Angkola Selatan, 368 Ha di Kecamatan Tantom Angkola dan 375 Ha di Kecamatan Sayurmatinggi akan berpindah ke Kabupaten Mandailing Natal.
Badan Informasi Geospasial (BIG) telah memasukkan lahan wilayah Tapsel dengan total luas 9.747 hektar itu ke peta wilayah Kabupaten Madina.
Hanya saja sampai saat ini, Permendagri yang mengaturnya belum terbit. “Saya dengar sedang proses di Kemendagri. Jika tidak ‘dilawan’ maka Pemkab Madina akan secara mulus medapatkannya,” kata Syahrul.
Calon Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan calon Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga sangat miris mendengar kabar ‘invasi’ kabupaten tetangga terhadap kedaulatan Tapsel yang tidak ada perlawanan dari pemerintah daerah.
Hal-hal seperti ini yang kelak dibagusi oleh Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tapsel periode 2024-2029.
“Kita sangat miris mendengar kabar ini. Apalagi tanah 329 hektar yang hilang di Desa Batu Horing ini berpotensi besar mengandung emas. Tentu akan sangat bermanfaat besar jika tanah ini masih berada di wilayah kedaulatan Tapsel,” jelas Gus Irawan.
Sementara Cabup Jafar Syahbuddin Ritonga mengatakan, hal-hal menyedihkan seperti inilah yang memanggilnya bersama Gus Irawan untuk maju di Pilkada Tapsel.
“Perlambatan pembangunan, SiLPA ratusan miliar rupiah, kedaulatan wilayah yang hilang. Ini masih sebagian kecil alasan kenapa kami harus hadir untuk membagusi Tapsel,” terangnya.
Kepada masyarakat Tapsel, di mana pun berada, Cawabup Paslon No. 1 mengajak semuanya untuk kompak bersatu mewujudkan Tapsel kembali bangkit. Dengan cara bersama membagusi segala kekurangan dan kealpaan yang terjadi saat ini.