KompasReal.com, Dairi – Tiga hari berturut-turut setelah aksi protes warga terhadap keberadaan perusahaan di Kabupaten Dairi, akhirnya memuncak hingga berbuntut aksi pembakaran sejumlah bangunan dan sejumlah prasarana milik perusahaan.
Ratusan massa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran hingga berujung pembakaran seluruh basecamp dan sarana-prasarana milik PT Gunung Raya Utama Timber Industries (Gruti) di wilayah Tele II, Desa Parbuluan VI, Kecamatan Parbuluan, pada Jumat (12/9/2025).
Menurut informasi dari sumber di lapangan, massa membakar seluruh basecamp tempat tinggal karyawan, ratusan kubik kayu gelondongan, fasilitas pembibitan kopi, termasuk ratusan ribu bibit, serta sarana dan prasarana pendukung operasional lainnya.
Tidak hanya itu, sekitar belasan unit alat berat jenis ekskavator juga dipaksa keluar dari lokasi. Alat-alat tersebut dirolling sejauh 10 kilometer oleh massa dari kawasan perusahaan.
Aksi massa ini mendapat pengawalan ketat dari sekitar 200 personel kepolisian, dipimpin langsung oleh Kapolres Dairi AKBP Otniel Siahaan.
Dalam orasinya, Pangihutan Sijabat, selaku perwakilan massa, menyampaikan tuntutan utama yakni penutupan PT Gruti yang mereka nilai telah merusak lingkungan serta menyebabkan penurunan debit air yang berdampak langsung ke warga sekitar.
Sekitar pukul 17.00 WIB, massa akhirnya membubarkan diri dan meninggalkan lokasi. Dan pihak kepolisian tampak telah memasang garis polisi (police line) di seluruh area yang terbakar.
Nah, menanggapi peristiwa tersebut, Keri Sinaga, penanggung jawab PT Gruti Wilayah Tele II, menyampaikan melalui pesan WhatsApp bahwa kehadiran massa menyebabkan ratusan karyawan ketakutan dan menyelamatkan diri.
“Ini kriminal murni. Mereka bertindak brutal, semena-mena, merusak investasi dan membahayakan keselamatan karyawan. Kami minta pihak kepolisian mengusut tuntas aksi anarkis ini,” tegas Keri. (KR/Mis)