Mengenai tanah warga yang masih Zona Kuning, di masa kepemimpinan Syahrul sudah ada perencanaan pemutihan statusnya lewat program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA). Namun karena periodesasi Bupati Tapsel berakhir, ia tidak tahu secara jelas apakah ditindaklanjuti oleh pemerintahan yang sekarang.
“Pak Ritonga menyebut status sampai sekarang masih Zona Kuning, berarti tidak ada yang menindaklanjuti. Kita lupakan sejenak tentang itu, mari menangkan Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin agar Tapsel kembali bangkit. Kita bagusi semuanya,” ajak Syahrul.
Sementara, Calon Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu mengaku prihatin mendengar gagal dan tidak berhasilnya program Desa Pariwisata dan program Bank Sampah di Desa Huta Ginjang tersebut.
“Saya belum dapat informasi yang jelas, kenapa ini bisa gagal. Padahal saat peresmian objek wisatanya kemarin itu, saya diundang dan turut hadir,” ujarnya.
Gus Irawan menegaskan, kegagalan demi kegagalan pembangunan seperti inilah yang banyak disampaikan kepadanya. Sehingga muncul niat tulus dan kuat untuk membagusi kampung halaman.
“Tapsel di tiga tahun terakhir mengalami perlambatan pembangunan. Banyak program gagal dan infrastruktur rusak dibiarkan begitu saja. Padahal Tapsel punya uang banyak, namun tidak dipakai dan dibiarkan ‘tidur’ di bank. Itulah yang disebut SiLPA,” jelas Gus.
Karena alasan itulah, Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin hadir mengajak segenap masyarakat Tapsel untuk kompak bersatu menuju perubahan yang lebih baik. Bagusi segala sektor demi Tapsel kembali bangkit.
“Amang, inang sasudena. Kesempatan untuk Tapsel yang lebih baik sudah di depan mata kita bersama. Ayo satukan niat dan langkah mewujudkan Tapsel kembali bangkit. Kita bagusi semua ini,” ajak Gus.