kompasreal
Daerah  

Konflik Harimau Vs Warga, BKSDA Diminta Berbuat

Beberapa waktu lalu Seekor sapi ditemukan penuh luka di areal perkebunan karet di Dusun Sitaul-taul Desa Singengu Jae Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, diduga diterkam binatang buas yang diperkirakan seekor harimau (foto: Warta Mandailing)

KompasReal.com, Mandailing Natal – Konflik Harimau dengan warga di wilayah Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, sepertinya tak kunjung usai. Konflik yang berkepanjangan ini dalam beberapa bulan terakhir terus menjadi perbincangan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat sekitar.

Karena sudah hampir tiga tahun berjalan, Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebagai lembaga yang berwenang diharapkan bisa berbuat untuk memberikan sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat.

Sebab dengan kemunculan ataupun berkeliarannya hewan buas itu, warga merasa tidak nyaman dan aman bahkan takut beraktifitas di lahan perkebunan maupun persawahan milik mereka.

Kiranya, jangan warga lebih banyak di salahkan dari pada mencari solusi untuk masalah tersebut. Ada ucapan yang sering di dengar warga, munculnya Harimau Sumatera di pemukiman warga akibat terganggunya habitat mereka.

Realita yang ada, sederetan kejadian harimau sering terjadi di wilayah Kecamatan Kotanopan, mulai dari jejaknya banyak ditemukan di lahan warga, selalu menampakkan diri dan beberapa kali memangsa ternak peliharaan warga.

Informasi yang dihimpun, pada Jumat 28 Juli 2023 lalu, dua ekor sapi milik Somad warga Desa Gunungtua SM dimangsa harimau liar. Kemudian pada Selasa, 5 Desember 2023, salah seorang warga Desa Sayurmaincat Ahmad Khoir Lubis (56), kembali melihat kemunculan seekor harimau berkeliaran diperkebunan milik warga.

Kemudian seekor ternak kambing milik warga Desa Simpang Tolang Julu, ditemukan mati diduga akibat diterkam Harimau Sumatera. Pada Juli 2024 malam, binatang buas harimau itu menyambangi rumah warga di Desa Muarasiambak.

Pada Jumat, 26 Juli 2024 seekor sapi ditemukan penuh luka di areal perkebunan karet di Dusun Sitaul-taul, Desa Singegu Jae diduga diterkam binatang buas yang perkiraan seekor harimau.

Baca Juga :  Jumat Berkah: Kapolres Padangsidimpuan Motivasi Santri dan Jalin Silaturahmi di Pondok Pesantren

Kalau masalah konflik ini di sampaikan kepada BKSDA, mereka hanya sebatas turun ke lokasi dan terkadang memasang perangkap yang biayanya tidak sedikit.

Tindakan nyata dan solusi bagaimana agar konflik ini tidak berlanjut sepertinya tidak ada.

Camat Kotanopan Agus Salim saat ditemui di kantornya, Jum,at (27/9/2024) mengatakan, menurut data yang ada, selama tiga tahun terakhir konflik harimau dengan warga sudah hampir puluhan kali terjadi.

Mulai dari penemuan jejaknya, ada warga yang melihat secara utuh wujud atau binatang harimau sampai hewan yang di lindungi ini memangsa hewan ternak.

Editor: Paruhum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *