kompasreal

Air Mata untuk Negeri Tercinta

Teks Fhoto : Ilustrasu Gambar menggambarkan cinta dan keprihatinan seorang anak bangsa terhadap tanah airnya yang terluka.

Puisi

Di tanah ini kutanam mimpi,  

Di bawah langit biru, kuhela napas dalam.  

Negeri penuh sejarah, penuh kisah,  

Di setiap jengkalnya tersimpan cinta tak terhingga.  

 

Bukit-bukit hijau memeluk rinduku,  

Desiran angin lembut membisikkan doa,  

Untukmu, negeri tercinta,  

Kuharap damai selalu bersandar di pangkuanmu.  

 

Namun di balik senyummu yang megah,  

Kau sembunyikan luka yang mendalam,  

Tangis langitmu menyatu dengan air mata,  

Membasahi tanah yang kering akan asa.  

 

Kekayaanmu diperebutkan tanpa hati,  

Sumber daya alammu dirampas tanpa empati,  

Kehidupan rakyatmu terseok oleh keadilan,  

Dan air mata mengalir, seperti sungai tak berujung.  

 

Di setiap sudut kota,  

Ada cerita tentang perih, tentang kehilangan,  

Tentang mereka yang terpinggirkan,  

Meski mereka lah yang menjaga negerimu tetap tegak.  

 

Tanah airku,  

Aku menangis dalam diam,  

Untuk setiap penderitaan yang kau alami,  

Dan setiap luka yang kau sembunyikan.  

 

Air mata ini bukanlah tanda kelemahan,  

Namun doa yang terbungkus rindu,  

Pada setiap jari yang bekerja keras,  

Untuk mengangkat kembali marwahmu.  

 

Negeri tercinta,  

Aku memohon pada langit dan bintang,  

Agar damai kembali bertandang,  

Dan senyum tulus rakyatmu tak lagi tergadai.  

 

Meski terkadang langitmu mendung,  

Dan jalanmu terjal penuh duri,  

Aku takkan pernah lelah mencintaimu,  

Seperti ibu mencintai anaknya, tanpa pamrih.  

 

Air mata ini akan berubah menjadi peluh,  

Yang menyirami tanahmu dengan kasih,  

Menumbuhkan harapan baru,  

Dan mimpi yang takkan pernah sirna.  

 

Biar kita terjatuh dan terluka,  

Namun takkan pernah kita menyerah,  

Karena di setiap tetes air mata,  

Ada cinta untukmu, wahai negeri tercinta.  

 

Untukmu, tanah airku,  

Air mata ini adalah bukti cinta,  

Yang takkan pernah habis,  

Sampai akhir hayatku tiba,  

Dan kau tetap abadi, dalam jiwa setiap anak bangsa.

Baca Juga :  Jaga Keanekaragaman Hayati, Agincourt Resources Tambah 1 Lubuk Larangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *