Keputusan Airlangga ini diyakini terkait dengan fokusnya pada tugas pemerintahan sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. “Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks,” kata Wakil Ketua Umum Golkar, Dito Ariotedjo, saat dikonfirmasi.
Pengunduran diri Airlangga ini menimbulkan spekulasi mengenai potensi Munaslub di Partai Golkar. Namun, sejumlah senior Golkar meminta kader untuk menaati jadwal Munas resmi yang telah ditetapkan, yaitu pada akhir tahun 2024.
Partai Golkar kini tengah mempersiapkan mekanisme organisasi untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua Umum. DPP Partai Golkar akan segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum untuk menjalankan tugas sementara.