kompasreal

Polisi Diminta Ungkap Aktor Intelektual Dugaan Penganiayaan Karyawan PT TPL

KompasReal.com, Tapanuli Selatan – Sejumlah karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) mengalami korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh sekelompok oknum warga di Desa Sanggapati, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Rabu (9/4/2025) sore.

Diantara karyawan yang mengalami penganiayaan dan pengeroyokan, satu korban diantaranya mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan. Karyawan tersebut bernama Iwan Fransisco Sianipar, Wiki Mardiansyah, Antonio Sitorus dan Suriadi Muda Siagian.

Peristiwa itu terjadi saat para korban hendak menjemput rekan kerjanya yang diduga disandera oleh warga bernama Banda Pulungan bersama kawan-kawan yang telah dilaporkan sebagai pelaku penganiayaan.

Kapolres Tapsel melalui Kasi Humas Polres Tapsel, AKP Maria Marpaung membenarkan adanya laporan tersebut. Maria mengatakan, penyidik akan melakukan pemeriksaan atas laporan insiden dimaksud.

“Benar, laporan korban sudah diterima dan penyidik akan segera melakukan pemeriksaan,” ujar AKP Maria kepada wartawan.

Sementara itu, Corporate Communication Head PT TPL Salomo Sitohang mengungkapkan kalau peristiwa itu dipicu adanya penolakan oleh sekelompok warga atas keberadaan alat berat milik perusahaan yang hendak beroperasi di areal Dusun Saba Tarutung, Desa Batang Tura.

Diterangkan Salomo, sebelumnya pada Selasa malam (8/4/2025) alat berat tersebut dihentikan oleh sekelompok warga di Kelurahan Batang Tura Sirumambe, Kecamatan Angkola Timur. Warga terkesan mendapati isu bohong tentang adanya alat berat yang hendak beroperasi di lahan mereka.

Padahal alat berat tersebut hendak beroperasi untuk mengerjakan kebun di areal warga Dusun Saba Tarutung, dan hal itu pun merupakan permintaan masyarakat Dusun Saba Tarutung sendiri.

“Sangat disayangkan ada pihak tertentu yang sengaja menyebarkan berita bohong dengan mengatakan bahwa alat berat tersebut hendak beroperasi di areal Batang Tura Sirumambe, padahal ditujukan mengerjakan kebun warga di Dusun Saba Tarutung sesuai hasil kesepatakan kerja sama areal,” beber Salomo.

Baca Juga :  PJ Walikota Padangsidimpuan Timor Tumanggor Hadiri Undangan Presiden RI di IKN

Atas penolakan kelompok warga tersebut, maka alat berat diputar balik dan diparkir di areal konsesi TPL tepatnya di Dusun Silinggom-linggom, Desa Sanggapati. Dan esoknya terjadi insiden pengeroyokan di lokasi itu.

Meskipun alat berat hanya sekedar parkir di wilayah warga yang diduga terprovokasi isu bohong tersebut, sekelompok orang tetap melakukan penolakan dan mengusir keberadaan alat berat dengan mengintimidasi operator alat berat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *