Diduga Dibunuh, Petani di Pasaman Ditemukan Tewas di Sungai

Redaksi
Keterangan Fhoto : Foto lokasi Penemuan jasad korban di batang air Langkuik Becek Kampung Salibawan Jorong 4 Nagari Sundata UtaraFoto lokasi Penemuan jasad korban di batang air Langkuik Becek Kampung Salibawan Jorong 4 Nagari Sundata Utara

Lubuk Sikaping, Kompasreal.com – Seorang petani di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, berinisial Jpr (65), ditemukan tewas di Sungai Lungkuik Pecek, Jorong Salibawan, Nagari Sundata Utara, pada Rabu (22/5/2024). Keluarga korban menduga Jpr menjadi korban pembunuhan.

“Kami menemukan banyak kejanggalan pada tubuh ayah kami,” ujar keluarga korban dalam keterangan tertulisnya.

Keluarga korban menuturkan, Jpr meninggalkan rumah pada Selasa sore (21/5/2024) sekitar pukul 16.45 WIB untuk pergi ke ladang. Keesokan harinya, jasad Jpr ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sungai.

“Saat ditemukan, jasad ayah kami mengalami luka di kening, pipi atas kiri dan kanan bengkak, luka pada bibir atas di bawah hidung, luka lurus pada pipi sebelah kiri, dan luka di bagian belakang telinga kiri sampai ke kening,” jelas keluarga korban.

Selain itu, keluarga korban juga menemukan sejumlah kejanggalan lainnya, seperti kepala bagian belakang Jpr pecah, kulit kepala dapat dibuka, dan memar berwarna merah di bagian kiri. Jpr yang biasanya mengenakan jas hujan saat pergi ke ladang, juga ditemukan tanpa mengenakan jas hujan.

Keluarga korban juga menemukan kejanggalan pada sepeda motor milik Jpr. Sepeda motor tersebut ditemukan sekitar 20 meter dari tempat penyeberangan di anak air Salibawan. Tempat duduk sepeda motor terpisah dari badan sepeda motor, kain jok terbuka, dan busa tempat duduk hilang.

“Kami juga mencoba menghubungi telepon genggam ayah kami pada Rabu pagi, namun hanya terdengar nada sambung dan kemudian mati,” tambah keluarga korban.

Berdasarkan sejumlah kejanggalan tersebut, keluarga korban menduga kematian Jpr tidak wajar dan bukan ciri-ciri orang meninggal akibat hanyut. Keluarga korban berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini jika hasil otopsi menunjukkan adanya indikasi pembunuhan.

Baca Juga :  Oknum Dinas Pendidikan Pasaman Bantah Pungli, Tuduh Ada Upaya Pencemaran Nama Baik

Terkait hasil otopsi, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Kapolda Sumbar) Irjen Pol Suharyono mengatakan akan mengecek perkembangan hasil penyidikan kepada pihak penyidik. “Kami cek ke Penyidik,” ujar Kapolda Sumbar saat dikonfirmasi awak media pada 29/8/2024.