Kertas dan Kenangan

Redaksi
Keterangan Foto Ilustrasi: Lembaran-lembaran kertas usang menyimpan kenangan indah yang tak terlupakan.

CERPEN.

Pak Ahmad, seorang pengrajin kertas tua, duduk di teras rumahnya, memandangi lembaran-lembaran kertas yang berserakan di meja. Matanya berkaca-kaca, mengingat masa-masa indah bersama sang istri, Bu Aminah.

Bu Aminah, wanita yang selalu setia mendampinginya dalam suka dan duka, telah tiada setahun yang lalu. Sejak kepergian Bu Aminah, Pak Ahmad merasa sepi. Rumah yang dulunya dipenuhi tawa dan canda, kini terasa sunyi.

Pak Ahmad meraih sebuah kotak kayu tua. Di dalamnya, tersimpan rapi lembaran-lembaran kertas yang telah menguning karena dimakan usia. Kertas-kertas itu adalah surat-surat cinta yang pernah ditulis Bu Aminah untuknya.

Pak Ahmad membuka surat pertama. Tulisannya masih terlihat jelas, meskipun tinta telah memudar. “Sayangku Ahmad, hari ini aku sangat bahagia. Aku tak sabar untuk menua bersamamu. Aku ingin melihat anak-anak kita tumbuh besar dan bahagia,” tulis Bu Aminah.

Pak Ahmad tersenyum getir. Kenangan tentang Bu Aminah kembali berputar di kepalanya. Ia ingat bagaimana Bu Aminah selalu mendukungnya dalam mengembangkan usaha kerajinan kertasnya. Ia ingat bagaimana Bu Aminah selalu tersenyum dan menyemangatinya ketika ia merasa lelah.

Pak Ahmad membaca surat-surat Bu Aminah satu per satu. Setiap surat menyimpan kenangan indah yang tak terlupakan. Ia merasakan kembali kehangatan cinta Bu Aminah yang tak pernah padam.

Di akhir surat terakhir, Bu Aminah menulis, “Sayangku Ahmad, jika suatu saat aku harus pergi meninggalkanmu, janganlah kau bersedih. Ingatlah selalu cintaku yang tak pernah padam. Cintaku akan selalu menyertaimu, di mana pun kau berada.”

Air mata Pak Ahmad mengalir deras. Ia memeluk erat kotak kayu tua itu. Ia merasa bahwa Bu Aminah masih ada di dekatnya, dalam setiap lembaran kertas yang menyimpan kenangan indah mereka.

Baca Juga :  Kodim 0212/Tapsel: Ramadan Berbagi, Solidaritas TNI untuk Masyarakat Padangsidimpuan

Catatan:

– Cerita ini murni fiktif dan imajinatif.
– Jika ada kesamaan nama dan tokoh dalam cerita ini dengan orang yang sebenarnya, itu hanyalah kebetulan dan tidak ada maksud lain.